Transjakarta Akan Pakai 14 Ribu Bus Listrik di 2030

Transjakarta bakal mulai fokus penuh untuk mengoperasikan kendaraan listrik per 2021.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Nov 2019, 16:19 WIB
Bus Transjakarta Zhong Tong terparkir di Depo PPD F Klender, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Sistem keamanan dari CCTV juga ditambah menjadi 8, kemudian tangga darurat otomatis, alat pemadam kebakaran, serta tata letak kursi penumpang yang diubah. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT Transportasi Jakarta berencana untuk mengganti seluruh bus Transjakarta dari kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik pada 2030. Diperkirakan, jumlah total bus Transjakarta bermotor listrik yang beroperasi pada tahun tersebut mencapai sekitar 14 ribu unit.

Presiden Direktur PT Transportasi Jakarta Agung Wicaksono menyampaikan, pihaknya menetapkan target tersebut pada 2030, dengan perhitungan kendaraan tambahan yang didapat dari pihak ketiga akan habis masa pinjamnya pada tahun tersebut.

"Untuk menuju ke sana bertahap, karena usia armada itu masih sampai 10 tahun. Artinya, seluruh armada transjakarta yang kita beli tahun depan yang belum listrik itu masih akan habis masanya di 2030," jelasnya di Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Dia menyebutkan, pihaknya bakal mulai fokus penuh untuk mengoperasikan kendaraan listrik per 2021 mendatang. "2021 kita utamakan udah listrik penambahannya. Setelah itu penambahannya selalu listrik," sambungnya.

Pada akhirnya, ia menargetkan, seluruh armada yang Transjakartaakan bertenaga listrik pada 2030, baik yang berbentuk bus maupun berukuran kecil seperti angkot.

"Total 14 ribu. Kalau dari segi road map seperti itu. Itu bus besar, sedang atau medium size kayak metromini itu sampai ke mikro yang ukuran angkot 14 ribu. Kombinasi semuanya," bebernya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Belum Dapat Izin

Bus Transjakarta Zhong Tong terparkir di Depo PPD F Klender, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Kembali beroperasinya bus Transjakarta Zhong Tong menuai kontroversi setelah dilarang di masa mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama lantaran pernah terbakar dan mogok. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Akan tetapi, Agung menambahkan, pihaknya hingga saat ini masih belum mendapatkan izin dari Dinas Perhubungan (Dishub) untuk dapat mengoperasikan bus listrik.

"Namun kendalanya, sampai sekarang yang namanya izin itu enggak tuntas-tuntas walaupun sudah ada Perpres (55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai)," ungkap dia.

"Dengan ini harapannya kita punya target yang ambisius, signifikan harapannya semuanya akan support. Karena sebagian konsumen kita komitmen kendaraan listrik, maka industri yang akan mensuplai itu harus ikut ke sana," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya