Suasana proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (26/11/2019). Proyek revitalisasi TIM yang menelan anggaran sebesar Rp 1,8 triliun tersebut menuai penolakan dari seniman lantaran akan dibangun hotel berbintang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Pejalan kaki melintas di depan proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (26/11/2019). Pembangunan hotel berbintang di proyek revitalisasi TIM menuai penolakan dari seniman karena dinilai menjadi area komersial serta menggangu ruang berekspresi. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Aktivitas pekerja saat mengerjakan proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (26/11/2019). Proyek revitalisasi TIM yang menelan anggaran sebesar Rp 1,8 triliun tersebut menuai penolakan dari seniman lantaran akan dibangun hotel berbintang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Aktivitas pekerja saat mengerjakan proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (26/11/2019). Pembangunan hotel berbintang di proyek revitalisasi TIM menuai penolakan dari seniman karena dinilai menjadi area komersial serta menggangu ruang berekspresi. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Aktivitas pekerja saat mengerjakan proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (26/11/2019). Proyek revitalisasi TIM yang menelan anggaran sebesar Rp 1,8 triliun tersebut menuai penolakan dari seniman lantaran akan dibangun hotel berbintang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Aktivitas pekerja saat mengerjakan proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (26/11/2019). Pembangunan hotel berbintang di proyek revitalisasi TIM menuai penolakan dari seniman karena dinilai menjadi area komersial serta menggangu ruang berekspresi. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Mahasiswa saat melihat proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (26/11/2019). Proyek revitalisasi TIM yang menelan anggaran sebesar Rp 1,8 triliun tersebut menuai penolakan dari seniman lantaran akan dibangun hotel berbintang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)