Anies Bantah Ada Hotel, Jakpro Sebut Akan Bangun Wisma Bintang Lima di TIM

Wisma TIM, lanjut Hani akan dilengkapi sejumlah fasilitas dengan pelayanan setara dengan hotel bintang lima.

oleh Ika Defianti diperbarui 26 Nov 2019, 21:19 WIB
Suasana proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (26/11/2019). Proyek revitalisasi TIM yang menelan anggaran sebesar Rp 1,8 triliun tersebut menuai penolakan dari seniman lantaran akan dibangun hotel berbintang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Hani Sumarno menyatakan, dalam revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) rencananya dibangun dua wisma yang berbeda. Di antaranya Wisma TIM dan Wisma Seni Budaya.

"Itu dua lokasi yang berbeda, yang satu Wisma TIM itu yang di atas perpustakaan, galeri. Yang satu Wisma Seni Budaya," kata Hani saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (26/11/2019).

Dia menjelaskan, wisma TIM rencananya dibangun di lantai delapan hingga 14. Dalam gedung yang sama nantinya lantai satu dan tiga akan doperuntukkan tempat galeri seni, retail area hingga ruang publik.

Sedangkan untuk lantai empat dan enam lokasi perpustakaan Pemprov DKI Jakarta. Kemudian lantai tujuh sebagai Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin.

Wisma TIM, lanjut Hani akan dilengkapi sejumlah fasilitas dengan pelayanan setara dengan hotel bintang lima.

"Namanya Wisma TIM, kita bisa membayangkan standar hospitality ada melati, bintang. Jadi setara bintang lima," ucapnya.

Sedangkan untuk Wisma Seni Budaya rencananya dibangun dalam tahap kedua yang akan diperuntukkan bagi para seniman. Sebab revitalisasi kawasan TIM membutuhkan anggaran sebesar Rp 1,8 triliun.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menepis kabar dalam lingkungan TIM akan dibangun hotel. Menurut dia, pihaknya akan membangun wisma untuk para seniman.

"Wisma seniman iya, ya itu namanya wisma seniman," kata Anies.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Untuk para Seniman

Dia menjelaskan, nantinya wisma tersebut akan jadi pusat kegiatan para seniman. Dan para seniman yang akan mengisi acara tidak perlu menyewa hotel.

"Dalam praktiknya selama ini, kalau kita punya acara, mereka tinggal di hotel luar. Dengan adanya wisma, sama seperti wisma atlet kalau di Senayan. Untuk siapa? Tentu atlet yang berkegiatan di Senayan," ungkap Anies.

Dia menjelaskan, wisma tersebut nantinya akan difasilitasi selama 24 jam. Tidak hanya dari nasional yang akan mengisi, pegiat seni dari seluruh dunia juga dapat mengunjungi tempat tersebut.

"Jadi, bukan dibayangkan seperti tempat komersial untuk di luar. Ini justru untuk menampung agar seniman-seniman yang datang itu tinggalnya berada di dalam satu ekosistem. Ini yang kita dorong, justru di DKI itu sekarang itu dipisah antara Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan," ungkap Anies.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya