Liputan6.com, Garut - Hempasan ombak pantai selatan Garut Selatan, Jawa Barat kembali mengganas. Kali ini Muhammad Didin (48) serta Senja (30), dua orang warga Banyuasih, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet menjadi korban.
Beruntung Senja berhasil menyelamatkan diri, namun malang nasib Dindin, rekannya hingga kini masih misterius usai sapuan ombak ganas pantai selatan Garut itu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Garut, Tunagus Agus Sofyan mengatakan, kejadian itu berlangsung di sekitar perairan pantai Cikolomberan Sancang, Kecamatan Cibalong.
Saat itu kapal fiber pencari ikan ‘Elisa Putri’ yang berencana berlabuh menuju daratan, terhempas ombak tinggi di sekitar lokasi kejadian.
"Kejadiannya sekitar pukul 02.00 Senin dini hari lalu," kata dia, Rabu (27/11/2019).
Baca Juga
Advertisement
Posisi perahu yang melintang, ujar dia, menyebabkan deburan arus gelombang laut yang cukup tinggi langsung menerpa badan perahu, hingga menyebabkan kedua nelayan itu terhempas ke lautan.
"Senja berhasil menyelamatkan diri, saat ini Dindin masih dalam pencairan tim SAR Gabungan," katanya.
Senja menerangkan, kejadian itu berlangsung singkat saat hempasan ombat tinggi pantai selatan menerjangnya, buruknya cuaca menyebabkan pandangan menuju daratan menjadi terhambat.
"Awalnya saya mengira ada cahaya dari daratan, ternyata dari yang ngobor (mencari ikan)," paparnya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Lanjutkan Pencarian
Sejak pertama kali mendapatkan informasi Senin lalu, tim gabungan Basarnas Bandung terus melakukan pencarian terhadap Didin, korban lainnya yang hingga kini belum ditemukan.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Rudi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin dini hari. Cuaca buruk menyebabkan ombak tinggi dan membuat perahu tak stabil.
"Kejadiannya sekitar pukul 02.00. Ada dua nelayan dalam satu perahu. Satu orang selamat dan satu lainnya masih hilang," kata dia.
Saat kejadian berlangsung, kedua nelayan tersebut ujar dia, tengah mencari mencari ikan. Namun hempasan ombak yang cukup deras, menyebabkan seorang nelayan terjatuh ke laut.
"Setelah mendapat laporan, kami kirim satu tim penyelamat dari Pos Sar Tasikmalaya untuk membantu pencarian," ujarnya.
Dalam pencarian tersebut, lembaganya menerjunkan tim pencarian yang bertugas melakukan penyisiran di sekitar lokasi musibah berlangsung. "Kami juga akan pantau di perairan," ujarnya.
Berdasarkan pengelaman masyarakat sekitar, menjelang pergantian tahun kondisi cuaca di perairan laut cenderung ekstrem yang ditandainya seringnya air laut dalam kondisi pasang.
Dampaknya, bagi wisatawan tidak disarankan untuk tidak melakukan sejumlah aktifitas yang membahayakan mulai berenang, memancing di sekitar bibir pantai yang terkenal sapuan deras ombak lautnya.
Namun terkadang himbauan itu tidak digubris para pengunjung, sehingga selalu menimbulkan korban. Hingga mitos pergantian tahun laut pantai selatan kerap memakan korban, hingga kini masih terjadi.
Advertisement