Liputan6.com, Jakarta Seorang pria Tiongkok baru sadar bahwa ada lebih dari 700 cacing pita di otak dan dada setelah mengalami kejang dan sempat pingsan beberapa kali. Ternyata, hal itu akibat mengonsumsi daging babi yang kurang matang.
Para dokter menduga bahwa daging babi yang dikonsumsi pria 43 tahun itu terkontaminasi Taenia solium, cacing pita yang bersifat parasit.
Advertisement
Pria bernama Zhu Zhongfa itu awalnya mengalami kejang dan pingsan yang berlangsung beberapa kali dalam beberapa minggu.
Menurut Huang Jianrong, dokter yang merawat pasien tersebut di Rumah Sakit Zheijiang University School of Medicine, pasien bisa memiliki respons yang berbeda-beda. Tergantung, lokasi cacing tersebut berada.
"Dalam kasus ini, dia mengalami kejang dan kehilangan kesadaran," kata Jianrong seperti dilansir dari New York Post pada Kamis (28/11/2019).
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Menuju Otak Melalui Aliran Darah
AsiaWire melaporkan, larva cacing pita masuk ke otak Zhongfa itu lewat sistem pencernaan lalu melakukan perjalanan melalui aliran darah. Dikutip dari The Sun, Jianrong mengatakan bahwa tidak hanya lesi yang ditimbulkan di otak, pasien juga memiliki kista di paru-paru serta otot dada.
"Kami membunuh larva menggunakan obat antiparasit dan meresepkan obat untuk melindungi organ-organnya, serta mengurangi efek samping yang ditimbulkan dari pengobatan," kata Jianrong.
Dia menambahkan, pengobatan yang berlangsung selama seminggu tersebut masih awal dari seluruh rangkaian perawatan pada pasien tersebut.
"Sekarang kami akan menjalankan tes lebih lanjut," ujarnya.
Salah satu yang mereka masih cari tahu adalah dampak jangka panjang dari kejadian tersebut.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan cacing pita Taenia bisa menginfeksi sapi dan babi di daerah dengan sanitasi yang buruk dan terkontaminasi. Ini berbahaya karena manusia merupakan satu-satunya inang dari cacing tersebut.
Maka dari itu, CDC meminta orang-orang untuk memasak daging pada suhu yang aman untuk menghindari bertahannya cacing pita dalam makanan.
Advertisement