Titik Terang Pengembangan Mesin Rotary Baru

Mobil sport bermesin rotary, yaitu Mazda RX, bisa saja terlahir kembali di masa depan. Karena saat ini mesin rotary sedang dikembangkan ke tahap selanjutnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Nov 2019, 17:00 WIB
Mazda RX-7 FD (1992-2002). (Car Keys)

Liputan6.com, Jakarta - Mobil sport bermesin rotary, yaitu Mazda RX, bisa saja terlahir kembali di masa depan. Karena saat ini mesin rotary sedang dikembangkan ke tahap selanjutnya.

Mesin tersebut tidak dikhususkan untuk sportscar, melainkan membawa Mazda memasuki era baru otomotif global : elektrifikasi. Memang belum ada konfirmasi resmi kapan sport car legendaris itu hadir. Namun, ini dapat diartikan hambatan kian berkurang untuk mewujudkan RX-9 bersenjata rotary campuran.

Wankel rotary dikenal sanggup gelontorkan output besar, dengan dimensi yang relatif kompak. Meski begitu, ia punya reputasi buruk soal konsumsi bahan bakar dan emisi. Hal ini membuat perjalanan motor bakar tak berpiston harus berhenti di 2012. Menandakan waktu untuk berkontemplasi sejenak.

Tampaknya kini Mazda temukan tempat bagi sang jantung legendaris di masa depan. Reputasi buruk bisa diperbaiki berkat teknologi elektrifikasi. Ia akan bertugas sebagai pembangkit dalam mobil listrik MX-30 varian Range-Extender. Bukan sebagai aktor utama, tetapi tidak menutup kemungkinan dimanfaatkan pada PHEV serta beroperasi dengan menenggak LPG atau hidrogen.

Dijelaskan oleh bos litbang Mazda, Ichiro Hirose, "Mesin rotary yang fleksibel menjadi solusi penting dalam teknologi elektrifikasi. Ia berukuran kompak dan ringan dengan NVH yang sangat baik. Dengan memanfaatkan mesin rotary dalam berbagai cara, kami mampu meningkatkan efisiensi biaya – artinya hambatan semakin berkurang agar dapat digunakan oleh mobil sport. Saya benar-benar berharap mobil ini dapat terwujud. Tentu kami memiliki mimpi itu."

 


Ketatnya Regulasi Emisi

Ketatnya regulasi emisi membuat kejayaan rotary, perlu bersanding dengan motor listrik. Diakui oleh bos desain, Ikuo Maeda, secara teknologi sangat sulit bagi mesin ini menghadapi kebutuhan lingkungan. Mazda tengah berusaha menggabungkan teknologi ini pada produknya. Jika ramuan tepat ditemukan, niscaya RX melengkapi adegan 'Japanese Tuner'. Tinggal Mazda yang belum bernostalgia, sebab Toyota dan Honda sudah mengembalikan penggawa mereka.

Soal justifikasi sports car, Maeda mengatakan, "Sulit jika hanya berfokus pada mobil performa tinggi bermesin rotary, kami ingin mengetahui bagaimana teknologi bisa dikembangkan melalui cara seperti ini (Range Extender)."

 


Desain Sasis

Ada indikasi lain terkait rumor model RX. Mazda, belum lama ini, mematenkan desain sasis seperti space frame khas sports car. Rancangan meliputi suspensi double wishbone serta ruang mesin kecil. Boleh diimajinasikan untuk RX, lantaran jantung rotary tidak membutuhkan ruang banyak di balik bonnet.

Mengenai pengembangan, boleh beri Mazda apresiasi sebab masih berusaha mempertahankan nama RX dengan mandiri. Mungkin jantung rotary tidak lagi spesifik untuk mobil performa tinggi. Ini bukanlah sebuah permasalahan, justru berpotensi meningkatkan sisi kompetitif RX-9 nantinya. Pembagian biaya litbang ke lebih banyak model, berimplikasi pada harga akhir sang sports car (bila benar terwujud). Selain itu, lebih berkesan jika identitas ikonik kembali tanpa campur tangan pabrikan lain. 

Sumber: Oto.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya