Knives Out: Kasus Aki-aki Bunuh Diri Terbungkus Tumpukan Teori dan Asumsi

Knives Out berawal dari musibah bunuh diri yang menjalar menjadi tumpukan teori dan asumsi.

oleh Wayan Diananto diperbarui 28 Nov 2019, 06:00 WIB
Poster film Knives Out. (Foto: Dok. IMDb/ Lionsgate)

Liputan6.com, Jakarta - Knives Out diartikan tamat. Tamat dalam arti luas. Bisa tamat riwayat alias meninggal. Atau tamat karier akibat terjadinya kesalahan fatal. Knives Out karya Rian Johnson yang kita kenal lewat Looper (dibintangi Joseph Gordon-Levitt) dan Star Wars: The Last Jedi.

Dua karya ini setidaknya bisa membuat kita berharap lebih kepada Knives Out. Belum lagi barisan pemain yang menjanjikan seperti Daniel Craig, Chris Evan, peraih Oscar Christopher Plummer, hingga Ana de Armas yang tempo hari tampil memikat di The Informer.

Knives Out berawal dari musibah bunuh diri yang menjalar menjadi tumpukan teori dan asumsi. Asisten rumah tangga keluarga Thrombey, Fran (Edi) syok berat mendapati tuannya, Harlan (Christopher) tewas dengan luka sayat di bagian leher. 


Darah Mengalir di Lantai

Christopher Plummer sebagai Harlan dalam Knives Out. (Foto: Dok. IMDb/ LIonsgate)

Darah mengalir deras hingga membasahi lantai. Harlan mangkat beberapa jam setelah merayakan ulang tahun ke-85. Padahal, pesta ulang tahun ini dihadiri anggota keluarga Harlan Thrombey. Ibunda Harlan, Greatnana (K. Callan), tampil cetar. Anak tertua Harlan, Linda (Jamie) hadir bersama suami, Richard (Don) dan anaknya, Ransom (Chris).

Si bungsu Walter (Michael) hadir bareng istri, Donna (Riki) dan anaknya, Jacob (Jaeden). Harlan juga punya anak bernama Neil yang telah meninggal. Istri neil, Joni (Toni) hadir bersama putrinya, Meg (Katherine). Kasus ini diselidiki Detektif Benoit Blanc (Daniel) beserta dua aparat kepolisan, yakni Trooper Wagner (Noah) dan Elliot (Lakeith).

Dua polisi dan satu detektif menginterogasi para peserta pesta. Kecurigaan mengarah pada Marta (Anna), perawat yang menyuntikkan obat ke tubuh Harlan sebelum tidur. Beberapa hari setelahnya, Benoit menemukan titik cerah usai mendapati pecahan kayu dan sisa lumpur di lorong yang mengarah ke kamar tidur Harlan.


Tak ke Mana-mana

Jamie Lee Curtis sebagai Linda. (Dok. IMDb/ Lionsgate)

Sejujurnya, Knives Out tidak membawa kita ke mana-mana kecuali kediaman Harlan yang menyerupai kastil itu. Ada banyak ruang. Namun Rian memfokuskan cerita pada ruang pesta, ruang musik di mana ada piano, dan tentu saja kamar tidur Harlan --tempat kejadian perkara. Kalau pun ada tempat lain yang diperlihatkan, halaman belakang, laboratorium forensik (hanya tampak luar dan sebuah ruangan yang disorot dari balik jendela), serta rumah Marta. Ia tinggal di sana bersama ibu dan adik perempuannya.

Dengan lokasi yang jarang berpindah, biaya produksi bisa ditekan dan memungkinkan Knives Out merekrut bintang-bintang papan atas untuk menghidupkan cerita. Sebagian besar pemain Knives Out memperlihatkan performa gemilang.

Jamie berhasil membangkitkan aura cerdas, dominan, sukses, dan tak gampang dibodohi. Michael Shannon sejak awal terlihat seperti pecundang. Ia mudah disetir tokoh lain. Christopher Plummer, peraih Oscar tertua sepanjang sejarah, mengundang simpati.


Tokoh-tokoh Kuat

Chris Evan sebagai Ransom. (Foto: Dok. IMDb/ Lionsgate)

Di usia senja, ia hanya ingin meninggalkan jejak kebaikan. Bahkan, memikirkan masa depan orang lain jelang ajal. Interaksinya dengan sejumlah anak dan cucu penuh selubung. Marta di tangan Ana de Armas menyiratkan ketulusan. Saat terlibat skandal pembunuhan, penonton masih bisa memberi cinta kepadanya.

Menarik melihat interaksinya dengan Daniel yang cenderung karikatural sekaligus eksentrik. Daniel melunturkan citra Bond melalui gaya bicara, gestur, suara yang (maaf) cempreng saat bernyanyi, dan pola pikirnya sulit dipahami. Dengan tokoh-tokoh sekuat ini, Rian mudah mengolah cerita yang digagasnya sendiri. Rian menampilkan investigasi pembunuhan.

Kesaksian para tersangka disampaikan secara lisan. Dalam keterangan para saksi itu muncul rekonstruksi kejadian dalam format kilas balik dari gemerlap pesta hingga latar belakang beberapa karakter yang notabene bukan anggota keluarga Thrombey. Menguak dalang pembunuhan bukan perkara mudah. Rian paham betul bagaimana menjerat penonton dalam perangkap asumsi dan dugaan.


Rian Mengecoh Penonton

Daniel Craig sebagai Benoit Blanc. (Foto: Dok. IMDb/ Lionsgate)

Beberapa kali Rian mengecoh kita lewat tokoh yang tampaknya enggak bisa ngapa-ngapain alias (hampir) useless, pergerakan orang di balik pintu kaca, pertengkaran di ruang privat yang terdengar samar-samar, hingga kecurigaan bermotif perselingkuhan. Knives Out punya banyak tokoh. Setiap tokoh terlibat dalam konflik utama di rumah gedongan itu. Kalau pun tak terlibat, ia memberi latar atau motivasi terhadap karakter utama.

Inilah yang membuat Knives Out tampil penuh gaya, serius, punya selera humor, dan jauh dari kesan mubazir. Kesan penuh gaya tampak dari desain interior kediaman Thrombey. Plus gaya berbusana sejumlah tokoh yang sophisticated. Selera humor di dapat dari cara bicara, pola pikir, dan kekonyolan segelintir tokoh. Serius, karena ini pembunuhan salah satu seniman penting. Dan tidak mubazir, karena semua tokoh yang hadir punya kontribusi dalam menambah kusut atau menyingkap selubung.

Dijabarkan selama dua jam lebih, Knives Out mengurai konflik dari tiga sudut pandang. Pertama, keterangan para saksi (sebagian mengacau!). Kedua, proses penyelidikan dan paparan teori dari polisi maupun detektif. Ketiga, yang paling gong, penarikan kesimpulan.


Menjungkirbalikkan Opini

Salah satu adegan film Knives Out. (Foto: Dok. IMDb/ Lionsgate)

Rian membentuk opini penonton di awal. Lalu membuat mereka mempertanyakan keabsahan (beberapa) opini dan kemungkinan yang kadung terbentuk. Setelah itu, mengonfirmasi kebenaran yang bisa jadi menjungkirbalikkan opini semula.

Knives Out benar-benar membuat penonton terkesima dengan kinerja aparat dalam menguak kasus. Tema besarnya mirip 21 Bridges, soal menguak kasus kriminal. Bedanya, Knives Out bermain pada detail investigasi, variasi keterangan saksi, plus hasil akhir solid. Benar-benar suguhan apik!

 

 

Pemain: Ana de Armas, Jamie Lee Curtis, Michael Shannon, Christopher Plummer, Chris Evan, Daniel Craig, Don Johnson, Toni Collette, Edi Patterson, Jaeden Martell, Katherine Langford, Noah Segan, Lakeith Stanfield

Produser: Ram Bergman, Rian Johnson

Sutradara: Rian Johnson        

Penulis: Rian Johnson

Produksi: Lionsgate

Durasi: 2 jam, 10 menit

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya