Seorang wisatawan melihat Sanctuary of Apollo, Pompeii, Italia, Senin (25/11/2019). Pompeii adalah kota zaman Romawi Kuno yang hancur oleh letusan Gunung Vesuvius pada 79 M. (Filippo MONTEFORTE/AFP)
Pemandangan perumahan berbatu dekat Via Nola, Pompeii, Italia, Senin (25/11/2019). Pada 79 M, debu letusan Gunung Vesuvius menimbun Kota Pompeii dengan segala isinya. (Filippo MONTEFORTE/AFP)
Wisatawan menyeberangi Via di Nola yang berbatu, Pompeii, Italia, Senin (25/11/2019). Kota Pompeii ditemukan 1.500 tahun setelah letusan gunung berapi Vesuvius yang tragis. (Filippo MONTEFORTE/AFP)
Wisatawan berjalan melewati Via del Vesuvio (kiri) yang berbatu, Pompeii, Italia, Senin (25/11/2019). Meski butuh 1.500 tahun untuk ditemukan, kondisi rumah, benda-benda, hingga jenazah warga Pompeii masih cukup utuh saat ditemukan. (Filippo MONTEFORTE/AFP)
Pemandangan pemandian air panas Pompeii, Italia, Senin (25/11/2019). Pemandian ini dibuka untuk pengunjung pertama kalinya setelah penggalian yang melelahkan. (Filippo MONTEFORTE/AFP)
Pemandangan House of the Golden Cupids yang dibuka kembali, Pompeii, Italia, Senin (25/11/2019). Sebelum mengalami erupsi, Pompeii sendiri merupakan kota resor yang dihuni orang-orang kaya dan memiliki penduduk sekitar 15.000 jiwa. (Filippo MONTEFORTE/AFP)
Pemandangan Via di Nola yang berbatu, Pompeii, Italia, Senin (25/11/2019). Saat ditemukan, abu letusan Gunung Vesuvius yang membungkus Kota Pompeii mencapai ketebalan 4-6 meter sehingga menjadikannya kota kedap udara. (Filippo MONTEFORTE/AFP)
Wisatawan berjalan di gang berbatu, Pompeii, Italia, Senin (25/11/2019). Sisa-sisa kehidupan di Kota Pompeii masih tetap bertahan hingga sekarang. (Filippo MONTEFORTE/AFP)