Hut ke-185, Kabupaten Temanggung Gelar Grebeg Parakan

Pemerintah Kabupaten Temanggung menggelar Grebeg Parakan, Sabtu (9/11) ditandai dengan mengirab Songsong Djojonegoro keliling kota Parakan dengan start dari halaman Masjid Baiturrohim Jetis parakan dan berakhir di eks Kawedanan Parakan.

oleh Reza pada 28 Nov 2019, 11:43 WIB
Masyarakat Desa Purbosarai Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung menyelenggarakan tradisi tahunan di Situs Liangan.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kabupaten Temanggung menggelar Grebeg Parakan, Sabtu (9/11) ditandai dengan mengirab Songsong Djojonegoro keliling kota Parakan dengan start dari halaman Masjid Baiturrohim Jetis parakan dan berakhir di eks Kawedanan Parakan.

Sebelumnya, Sabtu (8/11) di Masjid Al Mubarokah Bambu Runcing Kauman Parakan diselenggarakan Mujahadah diikuti Bupati, Wakil Bupati, pejabat Forkompimda dan para alim ulama serta masyarakat.

Pelaksanaan kirab diawali dengan doa bersama yang dipimpin ulama setempat  di serambi masjid. Seusai doa kemudian diserahkan pataka lambang daerah dari ulama kepada  Bupati HM Al Khadziq yang selanjutnya diserahkan kepada pimpinan kirab untuk dikirabkan keliling kota parakan.   

“Melalui momentum Grebeg Parakan guna memperingati hari jadi ke 185 Kabupaten Temangung, saya sendiko dawuh  melaksanakan tugas amanah rakyat untuk membawa Temanggung lebih aman dan sejahtera sehingga terwujud tata kehidupan yang toto, titi tentrem, marem dan gandem,“ tegas Bupati.

Selain  Bupati, hadir dalam acara tersebut, para pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Wakil Bupati, PJ Sekda, para pimpinan  OPD  dan pejabat terkait berjajar rapi dengan mengenakan Busana.

Disepanjang rute yang dilalui, para peserta grebeg mendapat sambutan antusias warga masyarakat yang menonton  baik tua maupun muda  yang datang dari berbagai penjuru daerah. Mereka para penonton sangat menikmati acara grebeg bernuansa  budaya jawa, apalagi dimeriahkan berbagai atraksi hiburan kesenian tradisional seperti kuda lumping, warokan, wulang  sunu maupun  kesenian religi seperti rebana  dan lain-lain.

“Acara grebeg ini sungguh menarik , para peserta  semuanya mengenakan busana khas Jawa  sehingga terkesan  penuh wibawa. Grup-grup keseniannya pun tampil atraktif, sungguh luar biasa dan sekiranya bisa diselenggarakan rutin setiap tahun,“ ujar Budiman.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Witarso Saptono Putro mengatakan, acara grebeg Parakan digelar sebagai salah satu acara yang dilaksanakan untuk menyambut peringatan hari jadi ke 185 Kabupaten Temanggung.

Grebeg Parakan merupakan cerita sejarah  perpindahan ibu kota  Kabupaten Temanggung yang dahulu dikenal dengan sebutan Menoreh dari kota Parakan berpindah ke kota Temanggung seusai perang Diponegoro.

Sebagai bupati pertama kala itu Kabupaten Temanggung dipimpin kanjeng adipati Aryo Djoyonegoro yang setelah wafat jenazahnya dimakamkan di komplek masjid  Agung Darussalam  Temanggung.

Oleh karena itu sebagai penghormatan setiap kali peringatan Hari Jadi Kabupaten Temanggung dilakukan penggantian songsong di makam Bupati Djoyonegoroyang berada di kompleks masjid agung Darussalam Temanggung.

“Nah dalam acara grebeg Parakan sebagai prosesi  sejarah boyong menoreh ini, songsong  baru sebagai pengganti songsong lama sebelum ditancapkan di makam Bupati Djoyonegoro,  kita kirabkan keliling kota Parakan. Songsong  dikirab dari  halaman masjid Al Mubarokah sebagai symbol kota parakan menuju kantor eks kawedanan sebagai simbol kantor Pemkab Temanggung,“ ujarnya.

Witarso  menambahkan  selain grebeg Parakan, rangkaian acara peringatan hari jadi ke 185  Kabupaten Temanggung juga digelar acara mujahadah di masjid Al Mubarokah Bambu Runcing Parakan, Jumat (8/11/2019).

Acara Tahlil dan penggantian songsong Djoyonegoro Sabtu malam 9 Nopember 2019. Upacara  hari pahlawan dikaitkan peringatan Hari Jadi ke 185 Kabupaten Temanggung  Sabtu 10 November 2019  dilanjutkan ziarah dan tabur bunga di taman makam  pahlawan Prayuda Mudal dan kali Progo Kranggan.

Agenda lain yakni Temanggung Fair 24 -28 Oktober 2019 di gedung pemuda Temanggung, kegiatan olah raga jalan sehat terbagi di 3 tempat  yaitu di Kaloran (3/11) di Gemawang  (17/11) dan di Bulu ( 24/11 ).

Khusus untuk  jalan sehat ini terbuka untuk umum secara gratis dengan hadiah utama sapi, sepeda motor, kulkas dan hadiah hiburan lainnya serta ratusan doorprize.

Selain itu adapula malam resepsi dan refleksi HUT Temanggung  (10/11)  di pendopo Pengayoman, Panggung Rakyat (15/11) di depan kantor kesbangpol dan seputar tugu Adipura, Temanggung Night Carnival dengan menampilkan berbagai kesenian tradisional dari 20 Kecamatan  digelar pada Sabtu malam dengan rute dari Kesbangpol – Setda – Alun-alun  dan kontes  sapi  di pasar hewan  Kranggan (16/11) .

Selain agenda utama, beberapa Pengkab Cabang Olah Raga juga menyelenggarakan acara  pertandingan diantaranya kejuaraan tenis meja, basket, bola voli dan futsal  di GOR Bambu Runcing serta sepak bola pelajar tingkat SMP/MTs di stadion Bhumi Phala Temanggung.

Adapun susunan kirab terdiri kelompok penabuh gendering, pleton pembawa Patakan dan Songsong Djojonegoro, Pleton pembawa Bambu runcing, kelompok pembawa gunungan hasil bumi, Rombongan FKPD, pejabat OPD dan Camat Kades, PKK, RT/RW dan diikuti  Rombongan Kesenian tradisional  seperti kuda lumping, waqrokan , barongsai, rebana dan lain-lain  dari seluruh sad an kelurahan dan Kecamatan Parakan.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya