Liputan6.com, Karawang - Opi (32), ibu kandung dari M (14), remaja yang tewas gantung diri di pintu kamar rumahnya, meminta pihak kepolisian melakukan autopsi terhadap jasad anaknya.
Warga Dusun Bojong Tugu, Desa Medan Karya, Kecamatan Rengasdengklok, itu menyebut kematian anaknya begitu misterius. Ibu korban menduga ada kejanggalan dalam kematian korban, karena informasi yang dia dengar sang anak gantung diri lantaran depresi.
Advertisement
Kerabat korban, Halim Halimi (56), mengatakan permintaan autopsi murni datang dari ibu korban yang sudah bercerai 10 tahun lalu. Pihak keluarga mengatakan ada sejumlah kejanggalan dalam kematian korban. Hal ini terungkap saat keluarga ibu korban mendapat keterangan dari keluarga.
"Ibu korban meminta yang berkeinginan kematian anak tunggalnya agar diusut, karena sebelumnya ada sejumlah kejanggalan atas kematian korban," kata Halim kepada Liputan6.com, Kamis (28/11/2019).
Banyak kalangan menilai kematian ini ganjil. Apalagi seorang anak masih di bawah umur, melakukan hal tidak wajar. Jasad korban juga ditemukan tidak wajar, yaitu kaki korban menempel di tanah, badan menempel pada kusen pintu, dan lidah tidak menjulur keluar.
"Makanya kami keluarga minta autopsi. Ini minta persetujuan dari ayahnya," katanya.
Halim menceritakan, korban berpacaran dengan Ahmad Ripai (30) yang usianya berbeda jauh dan sudah beristri. Korban sudah dilarang pihak keluarga dan mereka juga sempat putus. Namun sebelum korban ditemukan tewas gantung diri, pacarnya datang minta balikan.
"Pacaran korban sempat putus namun kembali balikan, padahal pacarnya sudah beristri," katanya.
Sebelumnya diberitakan, M (14) gadis ABG asal Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, ditemukan tewas gantung diri di kusen pintu kamar rumahnya, pada Selasa malam (19/11/2019), sekitar pukul 20.00 WIB.
Berdasarkan informasi, jasad M pertama kali ditemukan Tt (45), ayahnya, saat dia mengecek kamar sang anak.
Alangkah kagetnya Tt, saat melihat tubuh anak perempuannya sudah menggantung di kusen pintu kamar dengan seutas kain yang menjerat di bagian leher.
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.