BPBD Mojokerto Bantu Korban Angin Kencang

Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, M Zaini menuturkan, bantuan terpal yang berikan itu untuk menutup sementara atap rumah warga yang dilanda angin kencang pada Rabu, 27 November 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Nov 2019, 17:30 WIB
Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memberikan bantuan berupa terpal kepada korban angin kencang yang terjadi di Kecamatan Kemlagi, Mojokerto.

Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, M Zaini menuturkan, bantuan terpal yang berikan itu untuk menutup sementara atap rumah warga yang dilanda angin kencang pada Rabu, 27 November 2019.

"Bantuan itu diberikan kepada korban di Desa Mojogebang dan Desa Mojokusumo, Kecamatan Kemlagi," ujar dia mengutip Antara, Kamis (28/11/2019).

Pihaknya juga memberikan bantuan lainnya seperti membantu warga membersihkan pohon tumbang. "Kami juga melakukan koordinasi dengan PLN untuk membantu instalasi listrik yang sempat mengalami kerusakan akibat pohon tumbang," kata dia.

Ia mengatakan, puluhan rumah yang ada di empat desa masing-masing Mojogebang, Pandan, Mojowiryo dan Mojopilang di Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, rusak setelah dilanda angin kencang pada Rabu petang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur, sudah mengeluarkan peringatan dini terkait dengan potensi wilayah Mojokerto yang diprediksi dilanda angin kencang.

"Wilayah Kota dan Kabupaten Mojokerto pada hari ini diprediksikan akan diterpa angin kencang pada siang dan sore hari," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto.

Warga diminta mewaspadai hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada siang hari di wilayah Bangkalan, Jombang, Sampang, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi.

"Kemudian pada malam hari di wilayah Ngawi dan Bojonegoro," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Surabaya Masuki Musim Hujan pada Akhir November

Pohon Tabebuya di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda prediksi musim hujan di Surabaya, Jawa Timur mulai akhir November 2019. Meski demikian, hujan telah turun di sejumlah wilayah di Surabaya.

"Untuk wilayah Surabaya diperkirakan memasuki awal musim hujan pada November dasarian ke-3 atau akhir November. Memang sebagian wilayah Jawa Timur sudah terdapat beberapa kasus hujan lebat,” ujar Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto, saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, ditulis Sabtu, 16 November 2019.

Teguh menuturkan, suhu udara di Surabaya akan relatif turun memasuki musim hujan. Diperkirakan suhu udara maksimal 35-36 derajat celsius.

Sebelumnya suhu udara panas dan gerah memasuki musim penghujan. Teguh mengatakan, kalau panas lebih cenderung kepada tutupan awan pada malam hari sehingga radiasi balik yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan tidak bisa keluar menuju angkasa.

Sedangkan untuk prediksi cuaca Sabtu pekan ini di Surabaya, suhu udara sekitar 27-34 derajat celsius dengan kecepatan angin 30 km per jam. Kelembapan sekitar 50-80 persen.

BMKG menyatakan, sejumlah wilayah mulai memasuki musim pancaroba atau masa peralihan musim kemarau ke musim hujan pada awal November. Pada musim pancaroba, frekuensi hujan lebat bahkan sangat lebat disertai kilat dan angin kencang berdurasi singkat bisa terjadi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya