Liputan6.com, Surabaya - Universitas Airlangga (Unair) meraih dua penghargaan pada malam penghargaan dalam kegiatan QS Apple Creative Award. Kegiatan rangkaian QS Apple 2019, pertemuan perguruan tinggi ternama dari negara-negara di kawasan Asia Pasifik pada Selasa, 26 November 2019.
c Penghargaan itu antara lain pertama, silver award untuk Most Creative Corporate Institution Video. Kedua, sebagai the top contributor Wownews, untuk perguruan tinggi dengan produksi berita pendidikan terbanyak. Dalam penghargaan itu, Universitas Airlangga bersanding dengan Ajman University yang memperoleh penghargaan Top Article.
Penghargaan diterima langsung oleh Suko Widodo, Ketua Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga dari Komite QS Apple 2019. Pada malam penghargaan di Hotel New Otani Hakata, Fukuoka, itu, penghargaan diberikan oleh Dato' Peter T.S. Ng yang juga menjabat sebagai President of UCSI University.
Baca Juga
Advertisement
Atas penghargaan tersebut Suko menyampaikan rada syukur dan bangga. Ia berharap agar semangat kreativitas terus dikembangkan dalam pengelolaan informasi pendidikan.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berperan. Penghargaan ini menjadi inspirasi bagi Universitas Airlangga untuk terus melakukan kreativitas dan inovasi-inovasi baru,” ucap Suko, Rabu 27, November 2019.
Selain kategori Most Creative Corporate Institution Video, ada empat kategori lain yang diberikan penyelenggara. Keempat kategori itu adalah Best International Print Advertisement, Best International Student Recruitment Brochure, Best International Website Page, dan Best Exhibition Booth Design.
Video Universitas Airlangga yang berhasil memperoleh penghargaan Most Creative Corporate Institution Video berjudul “BE A HERO”. Sebuah video berdurasi 4 menit 8 detik yang bercerita tentang peranan dokter-dokter dari Fakultas Kedokteran yang melakukan pengabdian ke berbagai daerah terpencil di Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Unair Sumbang Rp 7,92 Triliun untuk Ekonomi Jawa Timur
Sebelumnya, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuktikan diri sebagai institusi pendidikan yang memberikan kontribusi dalam pembangunan peradaban manusia. Hal ini ini diketahui dalam paparan sharing session di Harris Hotel Gubeng, Kamis, 17 Oktober 2019.
Sharing session menghadirkan Prof Mohammad Nasih, Rektor Unair dan Prof. Badri Munir Sukoco, Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan Unair. Dalam forum itu, Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih memaparkan sejumlah dampak sosial dan ekonomi Universitas Airlangga terhadap masyarakat di Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, Nasih menyampaikan dampak hadirnya Unair untuk masyarakat Jawa Timur. Kontribusi perekonomian mahasiswa Unair sebanyak Rp 5,34 triliun per tahun, kemudian Rp 1,63 triliun kontribusi dosen dan tenaga kependidikan, dan Rp 58 miliar kontribusi mahasiswa internasional. Mahasiswa internasional Unair tersebar di seluruh dunia hingga mencapai 42 negara.
"Dalam hal pengabdian masyarakat, Unair berkontribusi terhadap perekonomian sebesar Rp 80 miliar, dalam hal penelitian sebesar Rp 260 miliar, dan Rp 547 miliar kontribusi perekonomian lulusan Unair dalam tiga tahun terakhir," tutur dia.
Lebih lanjut ia menuturkan, Unair berkontribusi Rp 7,92 triliun untuk ekonomi Jawa Timur. "Angka itu setara dengan 0,36 persen perekonomian di Jawa Timur," kata dia.
Dalam bidang sosial, Unair telah menyalurkan dana sebesar Rp 16 miliar setiap tahun untuk kegiatan sosial. Hal itu mencakup sebanyak 2.215 program kegiatan KKN yang dilakukan setiap tahun di berbagai daerah di Indonesia, sebanyak 5.186 mahasiswa mengikuti KKN tiap tahun, sebanyak 359 desa dibina setiap tahun, sebanyak 19.681 mahasiswa menerima beasiswa dalam tiga tahun terakhir, dan sebanyak 1.171 mahasiswa berwirausaha dalam dua tahun terakhir.
"Dalam bidang kesehatan, Unair memiliki sebanyak tiga rumah sakit. Setiap hari, sebanyak 600 pasien ditangani oleh RS UNAIR, RS Gigi dan Mulut UNAIR, dan RS Hewan UNAIR. Sebanyak 1.320 penelitian dengan subject kesehatan terindeks Scopus," ucapnya.
Sebanyak 72 persen dokter di RS Dr Soetomo, rumah sakit rujukan terbesar di Jawa Timur, adalah alumnus Unair. Sebanyak 1.800 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Airlangga tersebar di Jawa Timur.
"Dan sebanyak 1.320 mahasiswa program pendidikan dokter gigi spesialis lulus dalam lima tahun terakhir. Tak hanya itu, Unair adalah satu - satunya kampus di Indonesia yang memiliki Lembaga Penyakit Tropis," ujarnya.
Tak hanya itu, Rumah Sakit Terapung Ksatria Universitas Airlangga (RSTKA) adalah satu-satunya rumah sakit terapung yang dimiliki kampus di Indonesia dan didukung oleh pemerintah. "Pertama kali beroperasi pada tanggal 25 Oktober 2017, RSTKA sudah menjangkau lebih dari 25 pulau terpencil di Indonesia," tutur dia.
Advertisement