Liputan6.com, Jakarta - Senior Director Ciputra Group, Tanan Herwandi Antonius menceritakan pengalaman tak terlupakannya selama bekerja di bawah tangan dingin Almarhum Ciputra. Dia mengaku merasakan banyak hal berharga yang didapatkan dari pendiri Ciputra Group tersebut.
Antonius mengisahkan, suatu ketiga dirinya pernah panggil oleh Ciputra. Pada saat itu, dia dimintai untuk melatih para pekerja seks komersial atau PSK agar memiliki jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship.
Advertisement
"Pengalaman yang tidak bisa saya lupakan adalah satu kali saya dipanggil oleh beliau. Dia mengatakan, Antonius kamu harus melatih orang yang paling hina di Indonesia. Beliau mengatakan, kamu harus bisa membantu mantan PSK yang sudah tua bagaimana masa depan mereka," kata dia saat melakukan konferensi pers di tempat persemayaman Almarhum Ciputra, Ciputra Word I, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Mendengar pernyataan tersebut, dirinya tidak langsung mengiyakan permintaan Pak Ci, pangggilan akrab Ciputra. Sebab, dipikiran Antonius sama sekali tidak tahu bagaimana cara untuk melakukan hal tersebut. Namun, dirinya merasa kagum atas cara berpikir Ciputra.
"Karena saya tidak tahu caranya bagaimana, tapi dia membicarakan itu terus-menerus hingga saya kagum bahwa ini penting bahwa rakyat jelata orang orang menderita itu ada di dalam hati beliau dan dia tahu enterpreneurship akan melepaskan itu," jelas dia.
Tak sampai di situ, keinginannya untuk menjadikan PSK memiliki kemampuan kewirausahaan rupanya juga diterapkan kepada para pekerja migran. Pernah ketika itu, Pak Ciputra sempat meneteskan air matanya ketika melihat salah satu gambar pekerja migran Malaysia yang mencoba melarikan diri dari lantai 15.
Atas dasar itu, kata Antonius dirinya ingin betul agar para pekerja migran mendapatkan binaan serta pelatihan kewirausahaan.
"Lalu sejak saat itu kami memutuskan untuk melatih pekerja migran. Kami membantu pengembangan pemberdayaan pekerja migran di Singapura dan Hongkong selama delapan tahun sampai sekarang," tandas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Kenangan Rina Ciputra tentang Sosok Ayah yang Sederhana
Rina Ciputra Sastrawinata, tak kuasa menahan tangis atas kepergian sang ayah, yakni Ir Ciputra, menuju peristirahatan terakhir. Pendiri Ciputra Group tersebut mengembuskan nafas terakhir di Singapura pada Rabu, 27 November 2019 sekitar pukul 01.05 waktu setempat.
Rina mengaku sangat terpukul atas kepergian sang ayah. Bagi Rina, Ciputra sudah menjadi role model sosok motivator dan juga inspirator tak hanya di lingkungan keluarga, namun juga di lingkungan Ciputra Group.
Dirinya pun banyak belajar dari ayahnya. Sosok ayah, di mata Rina merupakan seorang yang sederhana, pekerja keras, dan tidak pernah mengeluh sedikit pun. Terlebih sang ayah juga selalu mengajarkan prinsip-prinsip kejujuran kepada anak-anaknya.
BACA JUGA
"Kami banyak belajar dari ayah kami, kami selaku anak anak dan juga cucu-cucu akan terus pertahankan nilai-nilai hidup yang sudah ditanamkan pada kami semua sejak kami masih kecil," kata Rina saat melakukan konferensi pers di tempat persemayaman sang ayah, Ciputra Word I, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
RIna bercerita, selama masa hidup, ayahnya selalu memposisikan dirinya sebagai kreatif navigator sekaligus menjadi mentor untuk memberikan arahan kepada anak-anaknya. Upaya itu kerap dilakukan untuk memastikan keberlangsungan bisnis daripada Ciputra Group.
"Kami sebagai generasi penerus berkomitmen untuk terus pertahankan dan memelihara delegasi dari Pak Ciputra. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pemerintah dan masyarakat luas Indonesia serta para dokter dan medis rumah sakit kerabat dan kolega dan semua pihak telah berikan dukungan kepada ayah kami sampai pada akhir hayatnya," tandasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement