Sempat Melemah, IHSG Ditutup Terbang ke 6.011,83

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan di akhir pekan ini

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Nov 2019, 16:11 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan di akhir pekan ini. Pada awal perdagangan, indeks sempat bergerak ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/11/2019), IHSG ditutup menguat 58,77 poin atau 0,99 persen ke posisi 6.011,83. Sementara itu, indeks saham LQ45 menguat 1,14 persen ke posisi 956,82.

Sebanyak 209 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 194 saham melemah dan 137 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 464.840 kali dengan volume perdagangan 9,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7 triliun.

Investor asing jual saham mencapai Rp 239,51 miliar di total pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.105.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sembilan sektor saham menguat dan satu sektor melemah.

Penguatan dipimpin sektor infrastruktur yang naik 2,28 persen, disusul sektor keuangan yang menguat 1,53 persen, kemudian aneka industri naik 1,27 persen.

Sementara sektor saham yang melemah yaitu sektor tambang yang melemah 1,73 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG melambung diantaranya TDPM yang naik 34,52 persen ke Rp 226 per lembar saham, KOTA menguat 25 persen ke Rp 675 per lembar saham dan SUPR menguat 24,85 persen ke Rp 2.110 per lembar saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain ANDI yang turun 35 persen ke Rp 65 per saham, WOWS melemah 22,35 persen ke Rp 139 per saham dan FORZ turun 21 persen ke Rp 79 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pembukaan Hari Ini

Ilustrasi IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan akhir pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan, Jumat (29/11/2019), IHSG melemah 3,76 poin atau 0,05 persen ke level 5.949,88. Kemudian pada pembukaan pukul 09.02 waktu JATS, IHSG kembali tertekan dengan turun 6,14 poin atau 0,10 persen ke level 5.946,92.

Indeks saham LQ45 juga tertekan 0,03 persen ke posisi 945,74. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak melemah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.955,32 dan terendah di 5.946,45. Sebanyak 30 saham menguat dan 104 saham melemah. Sedangkan 115 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 15.829 kali dengan volume perdagangan 181 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 116,8 miliar.

Investor asing beli saham Rp 1,3 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 14.098 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor di zona merah dan lima sektor di zona hijau.

Pelemahan tertinggi dipimpin oleh sektor pertambangan yang anjlok 0,66 persen, diikuti sektor keuangan yang melemah 0,30 persen dan sektor infrastruktur yang turun 0,13 persen.

Sementara yang menghijau antara lain perkebunan sebesar 0,88 persen, aneka industri naik 0,46 persen dan industri dasar menguat 0,34 persen.

 


Saham

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah diantaranya PKPK yang turun 23,19 persen ke Rp 53 per lembar saham, ALMI turun 15,19 persen ke Rp 268 per lembar saham dan BAPA melemah 14,49 persen ke Rp 59 per lembar saham.

Sedangkan saham-saham yang menguat diantaranya PSDN naik 29,41 persen ke level Rp 29,41 per lembar saham, RELI naik 20 persen menjadi Rp 198 per lembar saham dan KOTA menguat 15,74 persen ke harga Rp 625 per lembar saham.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya