Cek Fakta Kesehatan: Traveller Sehat Tidak Butuh Vaksin Flu?

Virus influenza dapat menular dengan mudah ke tubuh para traveller. Itu mengapa penting untuk vaksin flu

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 30 Nov 2019, 09:00 WIB
Traveller yang sehat pun harus disuntik vaksin flu. Vaksinasi influenza dianjurkan untuk mereka yang doyan bepergian (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Pelancong (traveller) masuk ke dalam kelompok orang yang berisiko besar tertular flu atau influenza, bersama individu lanjut usia, tenaga kesehatan, pasien penyakit kronis, dan pasien kardiovaskular.

Itu mengapa mereka selalu diingatkan untuk suntik vaksin flu sebelum bepergian. Kenyataannya, masih sedikit pelancong yang menyadari pentingnya melakukan hal tersebut.

"Mereka selalu beranggapan bahwa traveller sehat itu tidak perlu vaksin flu. Orang sehat kok, buat apa divaksin?," kata Ketua Perhimpunan Alergi-Imunologi Indonesia, Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD K-AI FINASIM dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat belum lama ini.

Iris, mengatakan, ketidaktahuan akan bahaya virus influenza membuat mereka jadi masa bodoh. Padahal, risiko penyebaran virus influenza terjadi saat seseorang mulai melakukan perjalanan, baik udara, laut, maupun darat.

"Saya tekankan bahwa traveller sehat tidak perlu vaksin flu itu adalah mitos," kata Iris.

Menurut Iris, setiap orang dapat terkena flu. Berasa fit dan sehat tidak berarti orang tersebut terlindungi. Bukan berarti juga kita maupun para traveller itu punya antibodi terhadap influenza, penyakit yang kerap dianggap remeh tapi sebenarnya mudah sekali menular dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi, yang bahkan bisa menyebabkan kematian.

"Dengan kita divaksinasi, kita punya antibodi. Dan, harus diingat bahwa orang yang disuntik vaksin, adalah orang yang justru sehat," Iris menjelaskan. Sebab, vaksinasi harus dilakukan dalam keadaan sehat, bukan dalam keadaan sakit.

 


Influenza Masalah Kesehatan Global

Ilustrasi Sakit Flu dan Demam (iStockphoto)

Influenza menurut Iris masih menjadi suatu masalah kesehatan global, lantaran virusnya terus bermutasi dan gampang menyebar ke area lain, terutama lewat udara.

Itu juga yang menjadi alasan, formulasi dari vaksin flu terus disesuaikan agar dapat memberikan perlindugan optimal.

"Virus influenza begitu mudah bermutasi. Sehingga setiap tahun harus dibuat virus dengan 'isian' yang sesuai dengan kondisi saat itu," katanya.

"Artinya, nilai kekebalannya hanya satu tahun sekali. Setiap tahun, orang yang ingin mendapatkan kekebalan harus disuntik lagi," Iris melanjutnya.

Sayangnya, suntik vaksin flu sampai saat ini belum merupakan suatu keharusan bagi orang dewasa, karena belum merupakan program pemerintah. Orang yang mau vaksinasi influenza harus bayar sendiri.

"Akan tetapi, bayar sendiri masih lebih murah ketimbang kalau kita sudah sakit," katanya.

 

 


Cegah Penularan Virus Influenza dengan Vaksin Flu

Ilustrasi Sakit Flu dan Demam (iStockphoto)

Dia mengingatkan bahwa influenza adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi, khususnya buat yang melakukan perjalanan dengan transpotrasi umum dan kelompok besar seperti jamaah umrah dan haji.

"Vaksinasi pun dapat mencegah komplikasi dari influenza seperti radang paru, bahkan kematian akibat gangguan pernapasan berat," katanya. Komplikasi yang sering terjadi dan harus diwaspadai adalah Pneumonia.

Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Jakarta, dr Jefri H Sitorus M Kes menjelaskan bahwa influenza bukan hanya penyakit yang muncul di musim hujan atau dingin saja.

Di iklim tropis yang hangat, flu bisa berkembang sepanjang lain. "Di belahan bumi mana pun, risiko tertular virus flu selalu mengintai kita, terutama traveller," katanya.

Iris dan Jefri kemudian mengingatkan agar sebaiknya mencari informasi mengenai jenis virus flu di negara yang akan dikunjungi terlebih dahulu sebelum bepergian. Setelah tahu, lindungi diri dengan menerapkan gaya hidup sehat, dan lakukan suntik vaksin flu.

Oleh sebab itu, pemberian vaksin flu sebaiknya dilakukan dua minggu sebelum keberangkatan.

"Mengapa harus dua minggu? Karena vaksin influenza butuh waktu untuk dua minggu membentuk antibodi. Hampir semua vaksin, selambat-lambatnya dua minggu untuk membentuk antibodi. Sehingga saat berangkat antibodi sudah terbentuk," katanya.

"Jangan mau pergi besok, baru vaksin sekarang. Misal, perjalanan cuma 10 hari, di sana antibodi belum terbentuk, sampai Indonesia baru terbentuk. Oleh karena itu pakai perhitungan," Iris mengingatkan.

Bahkan, Iris menganjurkan mereka yang akan melaksanakan umrah maupun haji untuk vaksin flu dan vaksin meningitis bersamaan.

"Di kiri suntik vaksin influenza, di kanan meniningitis," ujarnya.


Tips untuk Traveller Agar Terhindar dari Influenza

Ilustrasi Travel (iStockphoto)​

Agar terhindar dari influenza, Iris mengimbau agar para traveller memastikan kondisi badannya dalam keadaan sehat sehat sebelum perjalanan.

"Ingat, selama perjalanan harus sehat," katanya.

"Orang divaksin juga harus sehat. Artinya, sebaiknya traveller divaksinasi dalam keadaan sehat untuk menghindari adanya penularan penyakit," Iris menambahkan.

Setelah itu, jangan lupa menyiapkan traveller health kit seperti tisu, obat penahan nyeri, obat penurun panas, pembersih tangan atau sanitizer. 

"Sedapat mungkin hindari kontak dengan individu sakit. Dan, tutup mulut dengan masker saat batuk dan bersin," ujarnya.

Tak lupa, hal sederhana satu ini pun harus selalu dilakukan, yaitu cuci tangan pakai sabun dan cukup minum.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya