Realme Beberkan Strategi Masuk Top 4 Vendor Smartphone Indonesia dalam Setahun

Senior Brand Manager Realme Indonesia, Palson Yi, pun membeberkan strategi yang dilakukan vendor Tiongkok ini untuk bisa naik begitu pesat di pasar smartphone Tanah Air.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 29 Nov 2019, 17:20 WIB
Marketing Analyst IDC Indonesia, Risky Febrian (kiri), bersama dengan Senior Brand Manager Realme Indonesia, Palson Yi, di Jakarta, Jumat (29/11/2019). (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Jakarta - Belum setahun sejak kehadirannya di Tanah Air, brand Realme kini sudah menjadi brand top 4 smartphone di Tanah Air per kuartal 3 2019, versi IDC.

Dengan market perbedaan market share hanya 0,1 persen Realme (12,6 persen) menggeser posisi Xiaomi (12,5 persen) ke posisi ke-5.

Senior Brand Manager Realme Indonesia, Palson Yi, pun membeberkan strategi yang dilakukan vendor Tiongkok ini untuk bisa naik begitu pesat di pasar smartphone Tanah Air.

Salah satunya, kata Palson, adalah fokus Realme memboyong produk inovatif untuk konsumen Indonesia, dengan harga yang kompetitif.

"Selama setahun di Indonesia, kami sudah merilis 10 tipe smartphone, ditambah produk seperti earbud wireless, powerbank, hingga tas backpack. Realme mungkin brand smartphone paling produktif tahun ini," tutur Palson di Jakarta, Jumat (29/11/2019).

Ia mengatakan, di awal kemunculan ke pasar Indonesia, Realme membawa produk entry level yang menawarkan spesifikasi lebih dari produk-produk di kelasnya.

Upaya ini dilanjutkan dengan memasukkan lini produk lainnya, dari kelas mid-range hingga yang terbaru flagship. Lagi-lagi semuanya dengan harga yang lebih murah ketimbang kompetitornya.

 


Kunjungi Berbagai Kota di Indonesia

Marketing Analyst IDC Indonesia, Risky Febrian (kiri), bersama dengan Senior Brand Manager Realme Indonesia, Palson Yi, di Jakarta, Jumat (29/11/2019). (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Tak hanya itu, Palson mengatakan, setelah meluncurkan produk pertama, tim Realme langsung turun ke konsumen di berbagai kota. Tujuannya untuk mendengarkan feedback dari konsumen dan menghadirkan produk lainnya sesuai keinginan dan kebutuhan pengguna.

"Kami datang ke berbagai kota, mendengarkan berbagai masukan dan keinginan mereka. Nah, salah satu hasil feedback konsumen adalah kami merilis Realme X2 Pro," kata Palson.

Palson menekankan, meski flagship smartphone tersebut hadir dengan harga lebih terjangkau dibandingkan milik kompetitor, fitur Realme X2 Pro lebih daripada smartphone milik kompetitor.

"Meski di segi harga, produk kami kompetitif, kami tidak mengorbankan apapun. Ini adalah strategi pemasaran kami," kata dia.

 


Fokus Masuk Pasar Online

Peluncuran Realme X2 Pro di Jakarta, Rabu (27/11/2019). (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Palson juga menyebut, dari segi penjualan, Realme yang menyasar anak-anak muda memfokuskan diri di penjualan online, meski juga tidak mengorbankan penjualan offline.

"Kami fokus ke online dan fokus ke konsumen anak-anak muda yang memang melakukan pembelian online," kata dia.

Dari segi harga pun, kata Palson, Realme memastikan harga yang diperkenalkan saat rilis dengan harga di pasaran tetap sama.

"Tidak hanya fokus pada produk, kami juga memberlakukan official price. Kami memastikan bahwa harga perangkat di manapun konsumen melakukan pembelian, akan sama," tutur Palson.

Bukan hanya itu, tim Realme juga memastikan bahwa ada banyak stok perangkat, sehingga konsumen di manapun di Indonesia bisa mendapatkan produk yang mereka inginkan.

Layanan purnajual yang tersedia di manapun juga salah satu strategi Realme untuk bisa bersaing dengan merek smartphone lain di Indonesia. Palson mengatakan, selain bergabung dengan layanan purnajual milik Oppo, Realme juga memiliki layanan purnajual sendiri.

 


Kata IDC

Tampak depan Realme 5s. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Sementara itu, Marketing Analyst IDC Indonesia Risky Febrian mengakui, Realme memang sangat agresif dalam memperkenalkan produk-produknya ke pasaran. Hal ini turut jadi pendorong brand smartphone Tiongkok tersebut masuk ke posisi top 4.

"Strategi Realme yang agresif di pasaran, menghadirkan berbagai produk dari lini ultra low end (harga di bawah Rp 1,4 jutaan) sampai flagship (di atas Rp 5,6 jutaan) jadi salah satu alasan Realme terus tumbuh," kata Risky dalam kesempatan yang sama.

Hal lain yang juga penting adalah, Realme berhasil menerapkan strategi harga yang kompetitif namun dengan spesifikasi yang bagus.

"Bundle harga yang sangat kompetitif di Indonesia, karena pasar Indonesia sangat sensitif dengan harga juga menjadi salah satu hal yang membuat Realme berhasil," katanya.

Tak hanya itu, marketing Realme yang agresif baik di online dan offline turut mendongkrak keberhasilan Realme merengkuh mindshare yang tinggi.

"Kontrol terhadap harga itu juga penting, Realme bisa menjamin harga yang sama saat diluncurkan dengan harga di pasaran. Itu salah satu jaminan kepercayaan pengguna," ujar Risky.

(Tin/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya