Liputan6.com, Jakarta - Mendukung perkembangan kendaraan lisrik di Indonesia, PT PLN sejatinya sudah memiliki beberapa stasiun pengisian listrik umum (SPLU). Namun, awalnya, fasilitas ini untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau pedagang kaki lima.
Dijelaskan Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PT PLN, I Made Suprateka, untuk SPLU ini memang sudah ada hampir delapan ribuan unit di seluruh Indonesia. Sedangkan di Jakarta, sudah terdapat hampir 3.500-an unit.
Baca Juga
Advertisement
"Memang awalnya untuk UMKM atau pedagang, kemudian seiring perkembangan pemerintah untuk pengembangan kendaraan listrik, ini bisa digunakan untuk mengisi baterai motor listrik," jelas I Made Suprateka di sela-sela gelaran IIMS Motobike, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).
Sementara itu, PT PLN juga tengah mengembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang proses pengisian baterai lebih cepat.
"Baru 7 (SPKLU), bentuknya juga tidak demikian (SPLU), lebih kompatibel. Ada tiga tipe pengisian, yaitu super fast charging, fast charging, dan super charging," tegasnya.
Untuk super fast charging, mampu mengisi baterai kendaraan listrik hanya 20 menit, fast charging satu jam, dan super charging tiga jam.
"Tapi, kebiasaan pemilik kendaraan listrik, khususnya roda empat mengisi baterainya di rumah, dan itu bisa memenuhi kebutuhan sehari. Tapi, kita memang ingin menjawab keraguan masyarakat, kalau baterai kendaraan listrik habis di jalan bagaimana," tambahnya.
Insentif PLN
Mendukung perkembangan kendaraan listrik tersebut, PT PLN juga menyiapkan beberapa insentif, seperti diskon biaya penggunaan listrik ketika pemilik mobil mengisi baterai mulai pukul 22.00 sampai 04.00.
"Diskon 50 persen, karena di jam tersebut penggunaan listrik keseluruhan juga sedang turun. Selain itu, bagi pembeli sepeda motor listrik juga kita akan berikan gratis jika ingin menambah daya listrik di rumah," pungkasnya.
Advertisement