Kota Apel dan Kaspia, 2 Pesona Wisata Unggulan Kazakhstan

Selain pesona laut Kaspia yang menjadi salah satu andalan Kazakhstan, Kota Apel ini juga.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Des 2019, 09:00 WIB
ilustrasi/copyright pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kazakhstan perlahan mulai beralih dari sumber daya alam berupa minyak ke sektor yang lebih sustainable seperti turisme. Apa saja pesona wisata di negara tersebut? 

Menurut Duta Besar Kazakhstan untuk Republik Indonesia, Daniyar Sarekenov, menyebut tempat-tempat menarik di negaranya seperti kota terbesar di negerinya, yakni Almaty yang juga dikenal sebagai Kota Apel. Tiap tahun pun ada Festival Apel di sana. 

Almaty juga strategis karena menyediakan tempat bermain ski di Shymbulak, hingga ke Charyn Canyon yang dijuluki Grand Canyon mini. Mereka yang ingin merasakan wisata religi juga bisa berangkat ke Turkestan dari Almaty. 

"Ada banyak tempat menarik. Kamu bisa mulai travel dari Almaty menuju ribuan bagian di Kazakhstan, (serta) menuju Turkestan untuk mengunjungi beberapa situs sejarah," ujar Dubes Sarekenov di Jakarta pada Jumat 29 November 2019. 

Menurut Lonely Planet, tempat paling top di Turkestan adalah Maoseleum Yasawi, yakni tempat dimakamkannya Khoja Ahmad Yasawi. Ia adalah seorang tokoh sufi masyhur bermahzab Hanafi yang lahir pada tahun 1093. 

Maoselum tersebut memiliki kubah besar berwarna turqoise, bagian tembok luarnya juga dihiasi keindahan kaligrafi. 

Bagi yang ingin menikmati pesona alam, Sarekenov menyarankan wisata ke wilayah timur Kazakhstan. Salah satunya adalah Laut Kaspia. 

Laut Kaspia juga disebut sebagai danau terbesar di dunia dan menjangkau beberapa negara, salah satunya Kazakhstan. Kegiatan yang bisa dilakukan di Kaspia tentunya menikmati pesona pantai dan berlayar. 

"Laut Kaspia sangat cantik dan potensial," ujar Dubes Sarekenov.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Punya Presiden Baru, Gaji Guru Kazakhstan Naik 100 Persen

Duta Besar Kazakhstan untuk Republik Indonesia: Daniyar Sarekenov. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Sebelumnya. Kazakhstan memberikan kabar gembira bara guru usai terpilihnya Presiden Kassym-Jomart Tokayev sebagai presiden. Gaji-gaji para pendidik akan naik 25 persen per tahun dalam empat tahun ke depan, alias 100 persen dalam empat tahun.

Kabar itu disampaikan oleh Duta Besar baru Kazakhstan bagi Republik Indonesia Daniyar Sarakenov. Kenaikan gaji guru ini merupakan bagian dari peningkatan kualitas pendidikan. 

"Presiden juga menyampaikan kebutuhan pendidikan berkualitas dan menginstruksikan untuk menggandakan gaji guru selama empat tahun ke depan," ujar Sarakenov.

Pada tahun depan, gaji guru Kazakhstan akan langsung naik 25 persen. Selain itu, anak-anak berbakat dari kalangan perkampungan juga akan diprioritaskan agar bisa kuliah hingga ke luar negeri.

"Presiden mencatat perlunya memilih anak-anak perkampungan yang berbakat dan menyiapkan mereka untuk institusi pendidikan tinggi di dalam negeri maupun luar negeri," ucap Sarakenov.

Saat ini ada sekitar 21 ribu lulusan sekolah yang tak punya akses ke pendidikan vokasi atau pendidikan tinggi. Presiden Tokayev pun berkata akan Presiden Tokayev Kazakhstan menyebut kurangnya pendidikan bisa berujung pada ekstrimisme.

Maka dari itu ia akan fokus membuat kebijakan agar lulusan sekolah punya akses ke sekolah vokasi atau pendidikan tinggi.

Faktor-faktor lain yang disorot presiden Kazakhstan adalah kualitas buku pelajaran yang masih buruk dan meminta kementerian terkait pendidikan untuk melakukan pembenahan.


Modernisasi Sosial

Duta Besar Kazakhstan untuk Republik Indonesia Daniyar Sarekenov (tengah) dan Mantan Dubes RI untuk Kazakhstan Foster Gultom (batik biru). Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Fokus pada pendidikan merupakan bagian dari rencana Presiden Tokayev untuk melaksanakan modermisasi masyarakat. Ini dibutuhkan demi menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan pasar.

Rencana lainnya adalah menunjang keluarga dan menciptakan masyarakat yang inklusif. Ini termasuk memberikan perlindungan bagi korban kekerasan dan perhatian untuk 80 ribu anak-anak penyandang disabilitas.

Kazakhstan juga akan menunjang pembangunan infrastruktur olahraga bagi anak-anak. Tak hanya olahraga, dukungan bagi mereka yang bekerja di sektor seni dan budaya juga diberikan, yakni kenaikan gaji. Pada sektor kesehatan, per 1 Januari 2020, Kazakhstan akan mewajibkan asuransi kesehatan.

Terakhir, sang presiden baru akan membenahi bantuan jaminan sosial agar lebih tepat sasaran. Pasalnya, Presiden Tokayev mendeteksi adanya oknum yang sengaja tidak kerja atau menyembungikan penghasikan mereka supaya mendapatkan bantuan pemerintah. Keluarga mampu pun sampai turut mendapat bantuan.

Ia pun berjanji akan menegakan transparansi dalam pemberian bantuan sehingga tidak ada lagi orang yang malas-malasan dan supaya bisa didorong masuk ke dunia kerja. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya