Motor Listrik BF Goodrich Belum Dilengkapi Surat-Surat, Ini Alasannya

IIMS Motobike Expo 2019 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta pada 29 November-1 Desember 2019 dihadiri oleh berbagai pemain sepeda motor. Bahkan, pemain baru motor listrik pun hadir di sini, seperti BF Goodrich.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 01 Des 2019, 06:03 WIB
Motor listrik BF Goodrich (Amal/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - IIMS Motobike Expo 2019 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta pada 29 November-1 Desember 2019 dihadiri oleh berbagai pemain sepeda motor. Bahkan, pemain baru motor listrik pun hadir di sini, seperti BF Goodrich.

BF Goodrich membawa 4 model kendaraan listrik, 3 berwujud sepeda motor dan 1 berwujud sepeda listrik. Namun, varian yang berbentuk sepeda motor belum dilengkapi surat-surat seperti STNK dan BPKB.

Menanggapi hal tersebut, Dian Swastia Jaya selaku Head of Sales BF Goodrich angkat bicara. "Merek BF Goodrich didirikan tahun 2018, baru mulai jualan Maret 2019 setelah keluar izin penjualan," ungkap Dian saat ditemui di IIMS Motobike Expo 2019.

Menurut Dian, BF Goodrich sudah mengajukan untuk uji tipe motor listriknya dan sampai saat ini masih di tahap antre. " Pemerintah menyebutkan untuk tahun ini sudah bisa melakukan uji tipe, bahkan sampai mengeluarkan izin STNK dan BPKB. Tapi belum ada kelanjutan sampai saat ini," lanjut Dian.

Meski belum dilengkapi surat-surat, Dian optimistis untuk memasarkan motor listriknya. "Kita edukasi ke konsumen tentang motor listrik, motor listrik untuk fasilitas tambahan, bukan menggantikan motor konvensional. Dari segi jarak dan mesin belum mengalahkan motor listrik. Kami berikan informasi kepada konsumen bisa digunakan di jalur 2 jalur 3, maksudnya lingkungan industri, pariwisata, dan perumahan. Bukan di jalan raya," pungkas Dian.

 


Empat Motor Listrik BF Goodrich Hadir di IIMS Motobike Expo 2019

Gelaran IIMS Motobike Expo 2019 tak hanya menampilkan sepeda motor konvensional. Beberapa di antaranya bertenaga listrik terbarukan bahkan bergaya unik. Seperti yang diboyong pemain baru asal Semarang, BF Goodrich. Sebagai catatan, nama ini tidak memiliki afiliasi apapun dengan jenama ban offroad ternama. Bila ditotal ada empat model dibawa, tiga dirancang seperti motor pada umumnya.

Paling unik motor listrik BF CG. Rangka pembangun bak motor tua dengan blok mesin terekspos. Terbayang Honda CB atau CG 125 dari era 70an. Tentu bagian menyerupai mesin ini bukanlah jantung sebenarnya, melainkan unit baterai lead-acid 72V20AH terbungkus casing plastik. Tangki juga sebatas dummy agar mewujudkan rupa motor lama.

Menengok spesifikasi, BF CG paling kuat di empat line up. Motor listrik 2.000 W, terintegrasi langsung di poros roda belakang, sanggup membawa CG menuju kecepatan maksimal 58 kpj. Paduan baterai dan dinamo QS menyokong perjalanan sejauh 60 km. Butuh waktu pengisian 6-8 jam agar dapat menempuh jarak sepanjang itu.

Dua unit lain mengimajikan skutik, BF Small S dan V7. Small S punya rasa orisinal dengan lampu sipit memanjang, membelah fascia. Lekuk huruf C menghiasi sisi samping agar tidak polos. Di bawahnya, arm kosong dengan pintar ditutupi cetakan ala bonggol CVT. Langkah ini perlu, sebab putaran tenaga juga dilangsungkan pada poros. Jadi tidak ada komponen selain kabel dari pusat bodi yang terhubung ke roda.

Tampilan V7 malah tidak punya ciri khusus. Bodi jelas sekali mereplika Vespa LX. Bedanya, suspensi depan tidak mengadopsi sistem swing arm, melainkan dua bilah shock konvensional. Komponen yang seharusnya menjadi drivetrain pun ikutan diganti bungkus dummy.

Soal potensi performa, Small S dan V7 punya kesetaraan. Perbedaan terletak pada jenis baterai. Small S diproduksi berbahan Lithium-ion, sementara V7 menggunakan Lead Acid. Diungkapkan oleh representatif BF Goodrich, Dian Swastia Jaya, tidak ada selisih apapun pada performa. Pemanfaatan Li-ion berimbas umur baterai lebih awet saja.

Lama pengisian baterai 60V20AH memerlukan tempo 6-8 jam. Setelah itu, tempuhan maksimal 50- 55 km bisa dicapai. Dari unit penggerak 1.000 W, kecepatan tertinggi diraih pada titik 45-48 kpj.

BF G2 tampil sebagai model paling sederhana. Desain keseluruhan tidak mencirikan sepeda motor konvensional sebab terlihat pedal pengayuh. Tujuannya sebagai tenaga cadangan dari kompetensi yang tidak terlalu besar. BF hanya membekali motor 500 W serta baterai 48V12AH. Range jauh di bawah anggota keluarga lain, cuma 40 km dengan kecepatan tertinggi dicatatkan 35 kpj.

Harga keempat motor yang mereka pamerkan di IIMS Motobike Expo 2019 dimulai dari Rp 8 juta untuk model G2. Naik setingkat, Small S dan V7 dibanderol Rp 14,85 juta dan Rp 14,9 juta. Paling top CG bergaya klasik, dilego Rp. 19, 8 juta. Ada diskon menarik selama gelaran berlangsung. CG, Small S, dan V7 dikorting Rp 500 ribu, lalu potongan Rp 1 juta dapat dinikmati untuk G2.

Sumber: Oto.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya