Risma Minta Guru Terus Ajarkan Kejujuran dan Kerja Keras kepada Anak Didik

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) turut hadir dalam kegiatan puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2019.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 30 Nov 2019, 16:00 WIB
Perayaan Peringatan Hari Guru Nasional di Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, 30 November 2019. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) menggelar puncak peringatan Hari Guru Nasional tahun 2019 dan HUT ke-74 PGRI di Stadion Gelora 10 November, Sabtu (30/11/2019).

Sekitar 25 ribu guru mulai dari jenjang TK/PAUD, SD/MI, dan SMP/MTs, baik negeri dan swasta, memadati stadion legendaris tersebut. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) turut hadir dalam kegiatan itu.

Ketika tiba di dalam stadion, Risma disambut langsung dengan lagu “Rek Ayo Rek” dan tarian dari 2.000 guru yang berkostum serba merah. Kemudian, sekitar 1.000 siswa masuk ke lapangan untuk bergabung dengan para guru dan melakukan Flash Mob ‘Garuda Emas’.

Dalam sambutannya, Risma mengapresiasi kepada para guru yang sudah membimbing banyak orang. “Tiada kata selain ucapan terima kasih karena sudah membimbing anak-anak dan cucu-cucu kami,” kata dia mengawali sambutannya.

Pada kesempatan itu, ia juga berpesan kepada guru untuk terus mendorong dan menyemangati anak-anak agar mau bekerja keras demi meraih kesuksesan di masa mendatang. Tri Rismaharini meyakini,  dorongan itu suatu saat akan membuat anak-anak terlecut dan berani membuktikan diri. Dengan begitu, bukan tidak mungkin anak-anak itu kelak menjadi wali kota atau presiden terbaik yang dimiliki Indonesia.

"Saya minta tolong jangan rendahkan anak-anak walaupun mereka saat ini belum mampu. Tolong, dorong terus anak-anak agar mau bekerja keras. Kalau kita mengajarkan kerja keras dan kejujuran secara terus-menerus, suatu saat anak-anak Surabaya bisa beprestasi di level nasional dan level internasional,” ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Teknologi Ibarat Pisau Bermata Dua

Perayaan Peringatan Hari Guru Nasional di Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, 30 November 2019. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Tak hanya itu, Presiden UCLG Aspac ini juga mengingatkan tentang kemajuan teknologi saat ini. Menurut dia, teknologi ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi dapat bermanfaat dan mendukung seseorang untuk berprestasi, sementara di sisi lain teknologi membuat terlena hingga menghancurkan kehidupan. Oleh karena itu, ikuti dampak positif dari kemajuan teknologi.

"Kita tidak menolak perubahan, namun jangan hanya menerima saja. Yang positif diikuti, yang jelek jangan. Teknologi kalau digunakan dengan baik, maka teknologi bisa bermanfaat. Kita jangan sampai lengah kalau anak-anak lupa waktu bermain gadget. Sering kita kontrol,” ujar dia.

Dalam kesempatan ini, secara simbolis Risma juga menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim piatu dari jenjang SD dan SMP. Rinciannya, sebanyak 30 siswa jenjang SD dengan jumlah orang tua asuh 80 orang dan siswa jenjang SMP sebanyak 271 siswa dengan jumlah orang tua asuh sebanyak 290

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya