Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menyatakan, optimismenya tentang prospek dunia properti di Indonesia yang terus membaik. Hal tersebut diungkapkan disela topping off ceremony Transpark Juanda, Bekasi.
“Kondisi dunia properti di Indonesia di tahun depan sangat prospektif. Itulah sebabnya kami terus menggenjot pembangunan Transpark Juanda ini,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (30/11/2019).
CEO Trans Corp ini menyatakan, dengan topping off Tower 1 pada akhir November ini, maka masih ada empat tower lagi yang sampai sekarang masih terus dikerjakan pembangunannya dan akan segera menyusul topping off pada bulan-bulan berikutnya. Rencananya, serah terima kunci akan dilaksanakan pada awal 2021.
Baca Juga
Advertisement
Chairul Tanjung memaparkan perkembangan Transpark Juanda yang sangat memuaskan.
“Sambutan masyarakat sangat baik. Ini terlihat dari hasil penjualan unit apartemen yang baik dan ramainya pengunjung di mal dan Trans Studio. Kawasan juga sudah banyak terisi dengan berbagai fasilitas utama seperti mal dan kampus LSPR, lalu sebentar lagi hotel,” urainya.
Ditambahkan pula oleh Marketing Director Trans Property, Fransiskus Afong, bahwa saat ini semua unit apartemen di Tower 1 dan Tower 2 sudah sold out, sehingga konsumen masih bisa memilih dua tower yang lain.
“Untuk merangsang minat beli masyarakat, kami juga memberikan penawaran promo yang menarik,” katanya.
Promo yang dimaksud Afong adalah Topping Off Surprise, yang menawarkan banyak keuntungan bagi konsumen. Ada cashback hingga Rp 20 juta, cash bertahap 45 kali, diskon tambahan 8 persen dan peluang memenangkan grand prize berupa paket umrah atau wisata ke Jepang, wisata ke Bangkok, dan Singapura.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Chairul Tanjung Beberkan Tantangan Kementerian BUMN ke Depan
Mantan Menko Perekonomian, Chairul Tanjung membeberkan tantangan yang akan dihadapi Kementerian BUMN ke depan. Sebagai badan usaha yang unik, menurut CT, BUMN harus bisa seimbang dari sisi ekonomi dan sisi ideologi.
"Tantangannya BUMN agent of development, jadi tentu BUMN harus untung untuk memberikan kontribusi yang cukup baik untuk APBN. Tapi di lain itu BUMN juga punya fungsi untuk mendevelop artinya mengembangkan potensi-potensi yang belum berkembang," ujarnya usai bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Kamis (31/10/2019).
CT menambahkan, mengembangkan potensi tersebut maksudnya BUMN bisa bergerak di tengah situasi ekonomi yang ada dengan baik, selain berfungsi menjalankan public service obligation (kewajiban pelayanan publik).
Untuk menghadapi tantangan tersebut, butuh sinergi yang kuat bukan hanya dari tiap-tiap BUMN, namun juga dari perusahaan swasta. Ekonomi Indonesia dibangun dengan kerjasama perusahaan BUMN dan swasta, yang dinamakan Indonesia Incorporated.
"Sehingga nanti diperbesar kalau selama ini sinergi BUMN jadi sinergi Indonesia," ujarnya.
Dari sisi sinergi BUMN sendiri, CT menilai tidak akan ada kesulitan yang berarti jika tiap perusahaan memiliki visi yang sama. Harus tertanam prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang baik dan sikap profesionalisme.
"Kita kan punya masalah besar, situasi global sedang tidak baik, kalau nggak kompak bersama ya susah, kompak aja belum tentu menang, apalagi nggak kompak," tutupnya.
Advertisement