Asal Usul Pita Merah Simbol HIV AIDS

Anda mungkin bertanya-tanya kenapa HIV AIDS selalu identik dengan pita merah?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 01 Des 2019, 08:00 WIB
HIV/AIDS (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Di Hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap 1 Desember, simbol pita merah (red ribbon) bisa ditemukan di banyak titik. Anda mungkin bertanya-tanya kenapa HIV AIDS selalu identik dengan pita merah?

Pita merah jadi simbol universal tanda kepedulian dan dukungan bagi orang-orang dengan HIV. Ide simbol penggunaan pita merah hadir pada 1991 atau satu dekade setelah kemunculan HIV. Saat itu, 12 seniman berkumpul di sebuah galeri di New York, Amerika Serikat.

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas sebuah proyek untuk meningkatkan kesadaran masyarakat seputar HIV AIDS. Apalagi di tahun-tahun itu stigma terhadap orang dengan HIV AIDS begitu kencang.

Dari pertemuan itulah muncul ide penggunaan pita merah sebagai simbol kepedulian dan dukungan kepada orang-orang dengan HIV seperti dilansir laman worldaidsday.org.

Ide pita berasal dari pita kuning yang biasa diikat di pohon untuk menunjukkan dukungan bagi anggota militer AS yang tengah berjuang di Perang Teluk. Warna merah dipilih sebagai tanda keberanian, juga warna yang menyiratkan hati dan cinta.


Penyebaran Pita Merah

Freddy Mercury

Para seniman itu membuat sendiri pita merah itu. Lalu, membagikan di sekitar galeri seni New York.

Saat membagikan pita merah mereka juga menyelipkan informasi mengenai makna pita. Beberapa minggu sesudah pembagian, pita merah lebih mudah ditemukan di banyak titik, termasuk di karpet merah Piala Oscar.

Pembagian pita merah juga dilakukan dalam Freddie Mercury Tribute Concert di Stadion Wembley, London, Inggris, pada 1992. Saat itu, sekitar 100 ribu pita merah dibagikan ke penonton. Pengisi acara seperti penyanyi George Michael pun mengenakannya.

Sejak saat itu, pita merah dikenal sebagai simbol HIV AIDS di seluruh dunia. 

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya