Cara Kekinian Ulama Jabar Berdakwah Lewat Medsos

Sebanyak 90 ulama perwakilan daerah di Jawa Barat dilatih cara berdakwah di media sosial dari para profesional yang bergerak di bidang digital

oleh Arie Nugraha diperbarui 01 Des 2019, 08:00 WIB
90 ulama Jabar mengikuti pelatihan berdakwah di media sosial, 25-26 November 2019 . (Liputan6.com/Arie Nugraha)

Liputan6.com, Jakarta Zaman berubah, masa berganti. Pun di dunia dakwah. Terkini, dakwah bisa dilakukan dengan media sosial atau dakwah online.

Ini tentu berbeda dari masa 10 atau 20 tahun lalu, di mana dakwah lebih banyak dilakukan dengan cara tatap muka. Dakwah daring, membuat jangkauan lebih luas.

Sebanyak 90 ulama perwakilan daerah di Jawa Barat dilatih cara berdakwah di media sosial dari para profesional yang bergerak di bidang digital selama dua hari 25 - 26 November 2019. Pelatihan itu merupakan kerja sama antara pemerintah provinsi dengan aplikasi komunitas Muslim, Umma.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pelatihan itu digelar untuk mendorong kapabilitas ulama dalam berdakwah melalui platform digital berbasis aplikasi agar konten dakwah bisa disebarkan lebih luas. Ilmu yang dimiliki pun akan lebih bermanfaat untuk kemaslahan umat.

“Biar kiai melek digital agar ilmunya semakin bermanfaat. Dan harapan kami, para kiai jangan hanya ikut kegiatan (workshop), jangan hanya hadir tapi tidak memahami,” kata Uu Ruzhanul Ulum di Hotel Grand Asrilia, Bandung, 26 November 2019.

UU bilang, dakwah digital merupakan metode baru dalam berdakwah. Pada umumnya, dakwah dilakukan secara tatap muka langsung dalam sebuah acara pengajian dengan jumlah peserta yang terbatas.

Simak video pilihan berikut ini:


170 Juta Orang di Indonesia Gunakan Internet

Ilustrasi - Santri. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Dengan platform digital, dakwah bisa dilakukan lewat media sosial dengan gambar, audio, hingga audio visual sehingga cakupan penonton atau pendengar lebih luas.

Tak menutup kemungkinan, dakwah para ulama Jawa Barat nantinya bisa dinikmati oleh jutaan umat karena konten tersebut bisa diakses di mana saja dan kapan saja.

“Jadi, kegiatan workshop ini sangat penting karena memberikan ilmu kepada mubalig dan mubaligoh, ustadz dan ustadzah, pimpinan pondok pesantren untuk bisa memanfaatkan (platform) digital. Ilmu yang biasa mereka sampaikan bisa lewat digital agar lebih menyebar lagi kepada masyarakat umum,” ucapnya.

CEO sekaligus Co-Founder Umma Indra Wiralaksmana menyatakan, ada 88 juta pengguna internet di Indonesia pada 2014 dan terus meningkat hingga angka 170 juta pengguna pada 2018 lalu. Total jumlah penduduk Indonesia terkini mencapai 264 juta jiwa.

Aplikasi Komunitas Muslim ini diklaim telah diunduh 5 juta pengguna. Itu sebab, Umma menjadi wadah umat Islam untuk berkreasi menyampaikan dakwah melalui video, gambar, maupun podcast.

“Dan Umma ini untuk mempersiapkan kapabilitas ulama di Jawa barat dalam berdakwah melalui platform digital aplikasi berbasis komunitas Muslim di Indonesia,” ucap Indra.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya