Liputan6.com, Solok Selatan - Terjangan banjir bandang di Nagari Pakan Rabaa Timur, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Minggu, 24 November 2019 lalu, masih menyisakan duka.
Bagaimana tidak, sebanyak 25 rumah rusak berat dan tak lagi bisa dihuni. Tiga rumah lainnya, bahkan hanyut tanpa bekas.
Baca Juga
Advertisement
Harta benda musnah. Pun dengan dokumen-dokumen penting yang turut terseret atau tertimbun material banjir bandang dan hampir dipastikan tak lagi bakal bisa digunakan.
Duka masyarakat Nagari Pakan Rabaa tersebut ditanggapi oleh Pemerintah Kabupaten Solok Selatan dengan menyiapkan dua hektare tanah untuk merelokasi rumah korban banjir bandang. Sebab lokasi yang kini dihuni rawan jika terus ditempati.
Lahan seluas dua hektare tersebut bisa menampung sebanyak 68 keluarga. Masyarakat yang diprioritaskan untuk direlokasi adalah korban banjir bandang yang rumahnya rusak berat dan hanyut serta korban yang trauma tinggal di tempatnya sekarang.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Hunian Sementara untuk Korban Banjir Bandang
Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria ditemui Liputan6.com di lokasi bencana, Jumat (29/11/2019) menyebut lahan baru tersebut tidak begitu jauh dari lokasi, namun dinilai lebih aman dari banjir bandang.
"Lokasinya masih di Nagari Pakan Rabaa Timur ini, namun lebih aman di banding beberapa jorong yang terdampak banjir bandang sekarang," katanya.
Dia bilang, pemilihan lokasi relokasi ini juga mempertimbangkan kegiatan ekonomi masyarakat yang bertani di sekitar rumah mereka saat ini.
"Masyarakat yang enggan pindah ke tempat yang disediakan tidak akan dipaksa," dia menerangkan.
Pemkab Solok Selatan juga berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk membangun hunian sementara sehingga korban yang terdampak banjir bandang segera kembali memiliki tempat tinggal yang layak.
Berdasarkan data BPBD Solok Selatan pengungsi paling banyak berada di Sapan Salak 100 orang, Aia Batuang 60 orang, Sapan Batu 70 orang, Pasir Panjang 70 orang dan Balai Adat 30 orang.
Advertisement