Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT LRT Jakarta Wijanarko optimistis, pengguna LRT Jakarta mencapai 14 ribu penumpang setiap harinya. Hal itu dikarenakan, saat ini LRT Jakarta sudah terintegrasi dengan Bus Transjakarta.
"Kami ditargetkan sekitar 14 ribu pelanggan per hari. Walaupun cuma 5,8 kilometer kami optimistis terhadap target," kata Wijanarko di Stasiun Velodrome, Jakarta Timur, Minggu (1/12/2019).
Dia menjelaskan, berdasarkan evaluasi uji coba publik mulai Juni hingga November 2019, rata-rata penumpang mencapai 7 ribu setiap hari.
Baca Juga
Advertisement
Sementara, General Manager Operasi dan Pelayanan PT LRT Jakarta Aditya Kesuma menyatakan, tarif layanan integrasi LRT dan Transjakarta yakni Rp 8.500.
Tarif flat LRT Jakarta sebesar Rp 5 ribu ditetapkan dalam Peraturan Gubernur atau Pergub Nomor 34 Tahun 2019 tentang Tarif Angkutan Perkeretaapian MRT dan LRT.
LRT Jakarta melayani rute Velodrome, Equestrian, Pulomas, Boulevard Selatan, Boulevard Utara, dan Pegangsaan Dua.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Disubsidi Pemprov DKI
Sebelumnya, tarif Jakarta mendapatkan subsidi dari Pemprov DKI Jakarta hingga mencapai Rp 30 ribu. Dengan subsidi tersebut saat ini pengguna moda transportasi modern ini hanya hanya dibebankan tarif flat sebesar Rp 5 ribu.
"Subsidi sekitar Rp 30 ribuan," kata Direktur Utama PT LRT Jakarta Wijanarko di Stasiun Velodrome, Jakarta Timur, Minggu (1/12/2019).
Senada, General Manager Operasi dan Pelayanan PT LRT Jakarta Aditya Kesuma mengatakan tarif murni LRT Jakarta tanpa subsidi murni berasal dari biaya operasionalnya saja.
"Sebenarnya bisa puluhan ribu rupiah yang dihitung berdasarkan operasional murni pelayanan," ucap dia.
Tarif flat LRT Jakarta sebesar Rp 5 ribu ditetapkan dalam Peraturan Gubernur atau Pergub Nomor 34 Tahun 2019 tentang Tarif Angkutan Perkeretaapian MRT dan LRT.
LRT Jakarta melayani rute Velodrome, Equestrian, Pulomas, Boulevard Selatan, Boulevard Utara dan Pegangsaan Dua.
Advertisement