Liputan6.com, Lebak - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta masyarakat yang tinggal di perbukitan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi pergerakan tanah sehubungan curah hujan mulai meningkat.
"Kami berharap warga dapat meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan,sehingga tidak menimbulkan korban jiwa maupun material," kata Kepala Pelaksana Harian Kepala BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Minggu (1/12/2019).
Kewaspadaan atas potensi pergerakan tanah maupun longsor, kata dia, karena Kabupaten Lebak memiliki daerah perbukitan dan pergunungan.
Baca Juga
Advertisement
Biasanya, jika curah hujan meningkat dengan intensitas lebat dan sedang bisa menimbulkan bencana alam. Selama ini, masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana alam hingga puluhan ribu kepala keluarga.
Menurut dia, mereka yang tinggal di lokasi rawan pergerakan tanah dan longsoran tanah meliputi Kecamatan Banjarsari, Muncang, Leuwidamar, Bayah, Cipanas, Gunungkencana, Lebakgedong, Cimarga, Sobang, Cibeber, Cilograng, Pangarangan, Cihara dan Cigemblong.
Sebab, di daerah itu berada di wilayahnya di kaki Gunung Halimun Salak.
"Kami minta warga agar waspada dan jika hujan terus sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujarnya, dilansir Antara.
Ia juga mengatakan, BPBD kini berkoordinasi dengan TNI, Polri, PMI, Dinkes, kecamatan, DPUPR, PLN, relawan dan desa untuk mengatasi kebencanaan itu.
Koordinasi itu, kata dia, guna mempercepat pemulihan infrastuktur jika terjadi pergerakan tanah dan longsor.
Selain itu pihaknya juga mempersiapkan peralatan evakuasi di posko-posko untuk melakukan pertolongan kepada korban jiwa.
Peralatan evakuasi itu, antara lain pakaian pelampung, perahu karet, logistik, obat-obatan, gergaji mesin, tenda, dan dapur umum.
Selain itu, juga kendaraan ambulans, dan angkutan operasional roda empat serta sepeda motor.
"Kami sekarang mengoptimalkan kesiagaan sehubungan curah hujan meningkat dan selama 24 jam di Posko Utama untuk melayani masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam," katanya.