Liputan6.com, Jakarta - Smart TV pada dasarnya seperti TV biasa, tetapi TV ini dapat terhubung ke Internet dan sebagian di antaranya menjalankan sistem operasi tertentu.
Ini menjadi perhatian FBI yang baru saja memberi peringatan tentang keamanan smart TV. Disebutkan bahwa seperti semua perangkat yang terhubung ke Internet, ada celah keamanan dan kerentanan pada smart TV.
Baca Juga
Advertisement
"Di luar risiko bahwa produsen TV dan pengembang aplikasi Anda mungkin mendengarkan dan mengawasi Anda, smart TV juga dapat menjadi pintu masuk bagi peretas," tulis FBI dikutip dari Tech Crunch, Senin (2/12/2019).
FBI menyebut bahwa smart TV yang tidak diamankan dengan baik, dapat menjadi pintu masuk bagi peretas ke komputer pengguna melalui router.
Selain itu, FBI menyarankan pengguna untuk melakukan beberapa hal, yakni menutup kamera pada smart TV ketika tidak sedang digunakan, selalu memperbarui patch, serta membaca kebijakan privasi.
Pengumpulan Data
Bahkan, beberapa eksploitasi terbesar yang menargetkan smart TV dalam beberapa tahun terakhir dikembangkan oleh Central Intelligence Agency. Namun kemudian data itu dicuri dan diterbitkan WikiLeaks.
Temuan lainnya dari The Washington Post pada awal tahun ini menunjukkan bahwa beberapa pembuat smart TV populer, antara lain Samsung dan LG, melakukan pengumpulan data tentang apa yang pengguna tonton.
Hal itu bertujuan untuk membantu pengiklan menargetkan iklan yang lebih baik terhadap pemirsa mereka dan memberikan rekomendasi tontonan selanjutnya.
(Why/Ysl)
Advertisement