Paus Sperma Mati, 100 Kg Sampah Laut Ditemukan di Perutnya

Seekor Paus Sperma ditemukan mati menelan 100kg puing-puing laut di Pantai Skotlandia.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Des 2019, 20:10 WIB
Penampakan Paus Sperma yang mati menelan puing-puing laut di Pantai Seilebost, Skotlandia. (Dan Parry)

Liputan6.com, Skotlandia - Seekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus) ditemukan mati oleh Tim Schottish Marine Animal Strandings Scheme di Pantai Seilebost, Skotlandia. 

Dalam perut Paus dengan panjang badan 14 meter itu terdapat puing-puing dan sampah laut seberat 100 kg yang berisi jaring ikan, tali pengikat, tas, dan gelas plastik. Puing-puing itu diyakini berasal dari darat dan industri perikanan.

Bangkai Paus besar itu kemudian dikuburkan Tim Schottish Marine Animal Strandings Scheme (SMASS) dengan bantuan dari Dewan Kepulauan Barat dan penjaga pantai. 

Kematian mengenaskan Paus Sperma mungkin disebabkan oleh sampah-sampah itu, namun Tim SMASS masih belum bisa memberikan kepastian apakah hal ini adalah penyebab dari kematian Paus Sperma tersebut. 

Saksikan video di bawah ini:


Isi dari perut paus

Jaring ikan dan tali yang berhasil dikeluarkan dari perut Paus Sperma. (Dan Harry)

Saat lemak paus dibelah, jaring ikan dan tali segera dikeluarkan. Pembedahan paus tersebut menyebabkan darah mengalir di sekitar pantai. 

Dan Parry, yang tinggal di dekat Luskentyre, mengatakan, "Itu sangat menyedihkan, terutama ketika melihat jaring ikan dan puing-puing yang keluar dari perutnya."

"Kami berjalan di pantai-pantai ini hampir setiap hari dan saya selalu membawa tas untuk mengambil sampah, yang sebagian besar berhubungan dengan memancing."

Dengan terjadinya kematian Paus Sperma ini, menunjukkan pula terdapat masalah polusi laut. Dalam unggahan akun Facebook Luskentyre Beach, Dan Parry mengimbau kepada orang-orang untuk lebih melestarikan hewan yang tinggal di lautan. 


Mengenal Paus Sperma

Doc: Franco Banfi

Paus Sperma (Physeter macrocephalus) adalah hewan terbesar dalam kelompok paus bergigi sekaligus hewan bergigi terbesar di dunia. Paus ini dinamakan karena bahan putih susu spermaceti yang terdapat pada kepalanya, dan pada awalnya dikira sebagai sperma.

Ciri khas dari Paus Sperma adalah kepalanya yang besar, lebih-lebih untuk pejantannya, yang biasanya bisa mencapai sepertiga daripada panjang badannya. Nama spesiesnya sendiri macrocephaluss diambil dari bahasa Yunani untuk "kepala besar."

Menurut angka SMASS, laporan tentang pelepasan paus dan lumba-lumba di Skotlandia terus meningkat. Ada 204 laporan di tahun 2009, kini naik menjadi lebih dari 930 di tahun 2018.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya