Liputan6.com, Jakarta - Seek-a-seek, sesuai bunyinya adalah cara lain mengucapkan asyik-asyik, yang merupakan repsesentasi pameran menarik. Seek sendiri, jelas Inisiator dan Kurator Seek-a-seek Hermawan Tanzil, dalam Bahasa Inggris artinya mencari.
"Jadi, dalam acara yang sebetulnya lebih pada bagaimana saling bantu, kami juga mau cari karya-karya terbaik dari pelaku bidang desain grafis," katanya saat konferensi pers di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat, 29 November 2019.
Baca Juga
Advertisement
Pada pelaksaan kedua, Seek-a-seek pertama sudah diselenggarakan pada 2016, Kurator dan Kontributor Seek-a-seek Ismiaji Cahyono menuturkan, selain memamerkan karya-karya terbaik yang sudah melalui seleksi internal, pameran kali ini punya penggodokan program lebih banyak.
"Ada 46 exhibitor, 20 talkshow melibatkan 43 desainer grafis, ada sMart Dialog juga, art market, empat design tour, dan banyak agenda lain," kata Ismiaji.
Ia menambahkan, penyelenggaraan Seek-a-seek tahun ini bukan semata murni berkegiatan barsama, tapi para peserta bisa berekepresi dalam grid panel yang sudah ditentukan. Bingkainya meliputi disrupsi, revolusi industri 4.0, dan era digital.
Kon/jun/gsi yang berarti penyambung sengaja diangkat sebagai tema pameran kali ini. Pasal, dalam perkembangan dunia desain grafis yang cukup pesat, pelakunya malah dinilai tak saling kenal dan belum punya kerja sama yang baik.
Karenanya, Seek-a-seek diharapkan bisa jadi medium berkumpul dan merayakan karya, sembari mencari definisi desain grafis Indonesia pada zamannya, lantaran paradigma berubah terus-menerus.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Platform untuk Berkreasi
Kurator dan Kontributor Seek-a-seek Rege Indrastudianto mengatakan, sebelum dipilih, exhibitor lebih dulu melakukan presentasi di depan kurator internal. "Setelah terpiliih, baru komunikasi antara kurator dan desainer grafis," tutur Rege.
Exhibitor yang terpilih berasal dari lintas generasi, lintas genre, disiplin, gaya, dan lahan usaha. Mereka adalah Artnivora, Nusae, SOS J, JED Creative, Maika Collective, Gema Semesta, Biko Group, Antikode, Malt, Cempaka Surakusumah, Eko Bintang, Makki Makki, dan Leboye.
Juga, Videostarr, Hilarius Jason, Another Design Co., The 1984, Studiorama, 7per8, Table Six, Feat Studio, Miebi Sikoki, Marshella Jastine, Bobobobo, Footurama, Studio 1212, SWG, Satu Collective, Tokotype, Bitgroup Asia, Thinking Room, dan Studio Kudos.
Kemudian, Mata Studio, Makna Creative, Karyarupa, Visious, SUN Visual, Whir Graphicemotion, Each Other Company, Wanara, Yasser Rizky, Sandy Karman, Rubicube Creative, DM ID/WIR Group, dan Butawarna.
Ragam acara yang dihadirkan bakal diisi, selain oleh peserta pameran, juga narasumber ahli dari bidang lintas industri, mulai dari musik, film, arsitektur, pengamat budaya, pendidikan, pemerhati lingkungan, komunitas seni, asosiasi profesi, asosiasi pendidikan, dan serikat kerja,
Seek-a-seek masih akan terus berlangsung sampai 31 Januari di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta.
Baca Juga
Mengintip Ratusan Mainan Artistik Unik di Hong Kong Art Toy Story 2024 Jakarta, Buka Peluang Kolaborasi dengan Seniman Lokal
Garin Nugroho Rilis Film Bisu Berlatar Budaya Bali, Suara Gamelan dan Musik Elektronik Bakal Diputarkan Langsung Selama Ditonton
Saat 100 Perempuan Penari Bergerak Serempak Menarikan 38 Tarian Nusantara di Festival Art ChipelaGong
Advertisement