Liputan6.com, Hong Kong - Tak punya waktu banyak, Hong Kong Airlines hanya memiliki setidaknya lima hari lagi untuk menyelamatkan perusahaan. Mereka harus mengambil risiko kehilangan lisensi jika tidak berhasil mengumpulkan dan mempertahankan keuangan mereka.
Dilansir Channel News Asia, Senin (2/12/2019), Dewan Transportasi dan Perumahan Hong Kong mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan maskapai yang saat ini bertopang pada konglomerat China HNA Group, pada 27 November. Mereka menyatakan ketidakpuasan yang besar serta keprihatinan mendalam tentang posisi keuangan maskapai yang tidak membaik.
Advertisement
Otoritas Perizinan Angkutan Udara mengatakan, keputusan tentang penangguhan atau pencabutan izin maskapai akan diumumkan pada 7 Desember 2019. Itu artinya mereka hanya punya sedikit waktu.
Pihak Otoritas Bandara Hong Kong menyampaikan perasaan prihatin dengan situasi keuangan dari maskapai sehingga berdampak pada penumpangnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Butuh $ 2 Miliar
Maskapai ini memang tidak pernah mengungkapkan data keuangan sebelumnya, tetapi pada April 2019, maskapai ini mengatakan kepada pemegang saham bahwa mereka membutuhkan setidaknya HK $ 2 miliar (US $ 255,59 juta).
Jika tidak mendapatkan uang tersebut, Hong Kong Airlines akan segera kehilangan izin operasinya. Mereka mengatakan, pada saat itu telah kehilangan HK $ 3 miliar pada 2018 dan infus dana sangat penting.
Namun sayangnya setelah pernyataan membutuhkan dana tersebut, keadaan perusahaan tidak kunjung membaik.
Hingga saat ini, Hong Kong Airlines belum menanggapi permintaan yang ada.
Advertisement
Terus Berjuang Meski Mengurangi Kapasitas
Beberapa maskapai seperti Jet Airways Ltd dari India, Thomas Cook dari Inggris dan WOW dari Islandia telah runtuh karena masalah keuangan pada 2019.
Sampai saat ini Hong Kong Airlines masih terus berjuang secara finansial bahkan sebelum berbulan-bulan protes anti-pemerintah yang menyebabkan pengunjung asing ke ibukota keuangan Asia.
Pada Jumat, 29 November pihak maskapai mengatakan, mereka akan mengurangi kapasitas lebih lanjut, menangguhkan penerbangan ke Vancouver, Kota Ho Chi Minh, dan Tianjin.
Begitu pula dengan operator yang mengatakan di situs webnya bahwa sistem hiburan dalam penerbangannya tidak akan berfungsi sampai pemberitahuan lebih lanjut.