5 Fakta Saturnus, Planet yang Membuat Galileo Galilei Bingung

Planet Saturnus yang mempesona dan misterius.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 02 Des 2019, 20:40 WIB
Foto resmi planet Saturnus yang diunggah NASA (Sumber: Gizmodo)

Liputan6.com, Jakarta - Nama planet Saturnus berasal dari nama dewa Romawi yang menguasai waktu. Saturnus merupakan bapak dari para dewa-dewi Yunani seperti Jupiter, Neptunus, serta Pluto. Nama-nama mereka semua pun digunakan sebagai nama planet.

Kehadiran planet Saturnus sebetulnya sudah diketahui sejak zaman kuno, namun para penikmat langit dulu tidak mengetahui bahwa planet ini memiliki cincin yang indah. Barulah ilmuwan Galileo Galilei menemukan cincin tersebut pada 1610 berkat menggunakan teleskop.

Namun, NASA mencatat Galileo sempat bingung oleh kehadiran cincin tersebut, maklum teleskop zamannya belum modern. Alhasil,  ia hanya menyebut Saturnus memiliki "lengan" di kedua sisinya. 

Bagaimana fakta-fakta menarik soal cincin Saturnus? Berikut lima fakta menariknya:

Saksikan Video Berikut Ini:


1. Annuto Cingitur...

Galileo Galilei (Wikipedia/Public Domain)

Galileo Galilei melihat cincin Saturnus, tetapi dia awalnya mengira hanya ada dua bulan besar di dua sisi Saturnus sehingga ia berpikir Saturnus terdiri atas tiga planet.

Barulah pada 1655, ilmuwan Christiaan Huygens menyatakan ada cincin yang mengelilingi Saturnus.

Hugyens pun tidak langsung mengumumkan pengumuman uniknya, melainkan memakai kode anagram: aaaaaaacccccdeeeeeghiiiiiiillllmmnnnnnnnnnooooppqrrstttttuuuuu.

Menurut buku Studies of Pallas in the Early Nineteenth Century: Historical Studies in Asteroid tulisan Clifford Cunningham, kode Hugyens adalah tulisan latin yang berarti: "Annuto cingitur, tenui, plano, nusquam coherente, ad eclipticam inclinato" (Planet itu dikelilingi cincin tipis, rata, yang tidak bersentuhan, cenderung ekliptika).

Pada zaman itu, ilmuwan memang suka memakai anagram sebelum mempublikasikan penemuan mereka. Pemakaian anagram pun diharapkan bisa menentukan siapa ilmuwan pertama yang menemukan sesuatu, seperti planet.


2. Planet Ribuan Cincin

Ilustrasi Saturnus (iStockPhoto)

Sejatinya, planet Jupiter, Uranus, dan Neptunus juga memiliki cincin, namun sebutan "planet bercincin" lebih lekat pada planet Saturnus.

Menurut situs Cool Cosmos dari Institut Teknologi California, lebar cincin planet Saturnus mencapai 282 ribu kilometer, tetapi tebal cincin itu amat tipis, yakni 1 km saja.

Jarak antara planet Saturnus dengan cincinnya sama seperti jarak bumi dan bulan.

Secara keseluruhan, Saturnus memiliki empat lapis cincin, serta tiga cincin yang lebih tipis. dan ternyata, cincin-cincin itu terdiri atas ribuan cincin yang lebih kecil. Jumlah pastinya tidak diketahui.


3. Planet Raksasa yang Ringan

Saturnus. (NASA/ESA, A. Simon/GSFC/M.H. Wong/University of California, Berkeley/OPAL Team)

Saturnus adalah planet gas yang sebagian besar terdiri atas hidrogen dan helium. Meski demikian, besar planet ini 760 kali lebih besar dari planet Bumi.

Planet ini juga yang terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter. Uniknya, planet Saturnus justru yang paling ringan di antara semua planet, bahkan secara teori bisa mengambang.

Space.com menyebut apabila ada bathtub raksasa yang bisa menampung Saturnus, maka planet ini bisa mengambang.


4. Punya 150 Bulan

Foto Titan, si bulan Saturnus, yang diambil dari wahan NASA Cassini (NASA)

Menurut theplanets.org, planet Saturnus memiliki total 150 bulan dan bulan kecil (moonlet). Semua bulan-bulan tersebut membeku.

Dua bulannya yang terbesar adalah Titan dan Rhea. Titan merupakan bulan terbesar di tata surya setelah Ganymede.

Uniknya, nama Rhea berasal dari nama seorang dewi mitologi Yunani. Rhea adalah istri dari dewa Ouranus yang merupakan versi Yunani dari dewa Saturnus.


5. Pengamatan Wahana Antariksa

Foto terakhir Planet Saturnus yang dibidik Cassini. (Foto: NASA Jet Propulsion Laboratory)

Jarak matahari ke Saturnus adalah 1,4 miliar km, sementar jaraknya dari bumi adalah 1,2 miliar km.

Hingga kini, sudah ada empat wahana antariksa yang mengunjungi Saturnus. Dikutip dari SolarViews, mereka adalah Pioneer 11 (1979), lalu Voyager 1 (1977), Voyager 2 (1981), dan Cassini (1997).

Pada tahun 1990, ilmuwan Mark Showalter menemukan satelit bernama Pan setelah mengobservasi foto dari Voyager 2. Nama Pan merupakan dewa setengah manusia dan kambing dari mitologi Yunani.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya