Cerita Megawati Saat Selamatkan Prabowo yang Dibiarkan Tak Bernegara

Menurut Megawati, persahabatannya dengan Prabowo merupakan bentuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasil.a

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Des 2019, 16:23 WIB
Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri saat Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Megawati berharap Presiden Joko Widodo bisa segera mengisi pos yang ditinggal Ma'ruf Amin dan Mahfud Md di BPIP. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menceritakan persahabatannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang telah dijalin sejak lama.

Menurut dia, persahabatannya dengan Prabowo merupakan bentuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.

Hal ini disampaikan Megawati dalam Presedential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara Jakarta, Selasa (3/12/2019). Prabowo pun hadir dalam acara ini.

"Kenapa Pak Prabowo, sampai orang bingung kok saya bisa sobatan sama Prabowo Subianto? Memangnya kenapa? Karena kalau buat saya, itu pancasila saya," ujar Megawati.

Megawati meyakini bahwa musuh seharusnya dirangkul. Bahkan, Ketua Umum PDIP mengungkapkan bahwa dirinyalah yang menyelamatkan Prabowo Subianto saat berada di luar negeri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Mega Marah

Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri saat Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Megawati berharap Presiden Joko Widodo bisa segera mengisi pos yang ditinggal Ma'ruf Amin dan Mahfud Md di BPIP. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kala itu, Prabowo sedang bermasalah dengan status kewarganegaraan atau stateless. Megawati yang menjadi Presiden saat itu pun berang kepada Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI karena Prabowo dibiarkan tak bernegara.

"Dulu saya ambil beliau keleleran (terlantar), saya marah sebagai presiden, siapa yang buang beliau stateless? Saya marah pada Menlu, saya marah pada Panglima. Apapun juga beliau manusia Indonesia, pulang beri dia itu tanggung jawab," ungkap Megawati.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya