Ledakan Monas Tak Urungkan Minat Investasi

Ledakan di Monas t‎idak akan mempengaruhi sikap investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Des 2019, 17:33 WIB
Anggota Gegana Brimob Polri melakukan penjagaan di sekitar lokasi ledakan di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Dalam ledakan itu dua anggota TNI menjadi korban dan mengalami luka. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, ledakan yang terjadi di kawasan Monumen Nasi‎onal (Monas) tidak menurunkan minat investor.

Luhut mengatakan, ledakan di Monas t‎idak akan mempengaruhi sikap investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia. Namun ia enggan berkomentar banyak mengenai peristiwa tersbut.

"Enggak tahu (mengenai ledakan di Monas), enggak ada (berpengaruh ke investor)," kata Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator‎ Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Menurut Luhut, kemananan Indonesia negara lain‎ jauh lebih baik, dibandingkan negara lain. Dia pun tidak ingin kabar tersebut dibesar-besarkan.

 

"Di AS (Amerika Serikat) juga tembak mati nggak ribut di kita ini nggak ada yang mati hanya ledak-ledakan saja. Jangan bikin berita-birita jadi seksi padahal nggak perlu seksi," tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, memastikan bahwa peristiwa ledakan di Monas Jakarta tak akan berdampak pada Indek Harga Saham Gabungan (IHSG). Sebab, menurut dia IHSG sendiri bisa terkoreksi karena berbagai kondisi eksternal. 

"Artinya, sebetulnya naik turun indeks itu lebih ke arah seperti itu mungkin ada bond kondisi eksternal faktor turun, regioal turun pasti kita akan turun," kata dia saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Inarno tidak mau berpsekulasi terlalu jauh terhadap peristiwa ini. Menurutnya, peristiwa yang terjadi pada sebelum-sebelumnya juga tak mempengaruhi pergerakan sentimen market.

Seperti diketahui, ledakan di Monas, Jakarta Pusat pukul 07.15. Polisi menyebut ledakan diduga berasal dari granat asap.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Cerita Saksi tentang Ledakan di Monas

Olah TKP ledakan di Monas. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Maryati panik saat mendengar bunyi ledakan di area Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019). Kala itu, dia mengira ledakan itu berasal dari ban yang pecah.

Perempuan itu tengah melaksanakan tugasnya membersihkan jalan di depan MA ketika ledakan terjadi.

"Saya pikir itu ban mobil," katanya saat ditemui di depan Mahkamah Agung (MA), Jalan Medan Utara, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).

Maryati menuturkan ledakan terdengar pada pukul 07.05 WIB.

"Suara ledakan jam 7.05 WIB. Suara ledakan (hanya) sekali. Saya sedang menyapu di depan MA," kata Maryati.

Menurut Maryati ledakan tersebut terdengar sangat kencang hingga membuat telinganya pengang.

"Blegur. Saya sampai pengangan. Kuping saya pengang mas," pungkasnya.

 


Kata Polisi

Petugas berjaga di sekitar kejadian ledakan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Ledakan tersebut diduga berasal dari granat asap dan mengakibatkan dua orang anggota TNI terluka, korban langsung dievakuasi ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Satu orang anggota TNI mengalami luka berat akibat luka tersebut.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, ledakan tersebut bersumber dari granat asap.

"Hasil olah TKP ini diduga granat asap yang meledak. Kita masih dalami. Tapi hasil sementara temuan di TKP ini adalah granat asap," ujar Gatot di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).

Gatot menuturkan, ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 07.15 WIB tadi. Saat kejadian, sejumlah anggota TNI tengah berolah raga di kawasan Monas.

"Hasil sementara kita ada korban dua anggota TNI yang sekarang dirawat di RSPAD. Lukanya satu di tangan dan satu di paha," tuturnya.

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya