Penyandang tunanetra meraba huruf braille saat membaca buku di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Perpustakaan Mitra Netra menyajikan buku-buku khusus penyandang tunanetra, seperti buku braille, buku audio digital, dan buku elektronik. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pustakawan saat berjaga di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Adanya perpustakaan ini diharapkan para disabilitas dapat menempuh pendidikan mandiri, berkualitas, dan terwujudnya kehidupan tunanetra yang bermakna dalam masyarakat inklusif. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Deretan buku braille tertata di rak Perpustakaan Yayasan Mitra Netra, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Perpustakaan Mitra Netra menyajikan buku-buku khusus penyandang tunanetra, seperti buku braille, buku audio digital, dan buku elektronik. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pustakawan saat memilih buku audio digital berbentuk CD di Perpustakaan Mitra Netra, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Adanya perpustakaan ini diharapkan para disabilitas dapat menempuh pendidikan mandiri, berkualitas, dan terwujudnya kehidupan tunanetra yang bermakna dalam masyarakat inklusif. (merdeka.
Penyandang tunanetra meraba huruf braille saat membaca buku di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Perpustakaan Mitra Netra menyajikan buku-buku khusus penyandang tunanetra, seperti buku braille, buku audio digital, dan buku elektronik. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Penyandang tunanetra memilih buku braille di Perpustakaan Mitra Netra, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Adanya perpustakaan ini diharapkan disabilitas dapat menempuh pendidikan mandiri, berkualitas, dan terwujudnya kehidupan tunanetra yang bermakna dalam masyarakat inklusif. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho