4-12-1961: Alkisah di Balik Momen Perdana Penjualan Pil KB

Meski tanpa memberikan pedoman siapa saja yang bisa mengonsumsinya, hari ini 58 tahun lalu menteri kesehatan mengumumkan penjualan pil KB.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 04 Des 2019, 06:00 WIB
Ilustrasi Foto kelahiran Bayi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harapan para wanita yang ingin memiliki kontrasepsi oral terkabul pada 4 Desember 1961. Saat itu, Menteri Kesehatan Inggris, Enoch Powell, membuat pengumuman di House of Commons atau DPR bahwa hari itu pil kontrasepsi atau pil KB tersedia di National Health Service.

Meski mengumumkan penjualannya, tetapi tidak disebutkan pedoman bahwa siapa saja yang bisa mengonsumsi pil tersebut.

"Bukan wewenangku menunjuk dokter untuk memutuskan memberikannya karena alasan medis, untuk meresepkan ke pasien mereka," kata Enoch Powell seperti dikutip dari BBC on This Day, Rabu (4/12/2019).

Namun beberapa dokter berada dalam dilema untuk meresepkan pil KB, untuk alasan sosial maupun medis.

Kontrasepsi oral adalah kombinasi hormon sintetis estrogen dan progestogen yang diambil untuk mencegah konsepsi, dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulan.

Pil harus diminum secara teratur agar dapat bekerja baik. Meski demikian beberapa dokter khawatir tentang efek obat terhadap keseimbangan hormon dalam tubuh.

Sir Charles Dodds, ahli terkemuka Inggris tentang obat-obatan yang terkandung dalam pil KB dan yang mengepalai sebuah lembaga penelitian di Rumah Sakit Middlesex, mengatakan pil itu bisa memiliki efek samping jangka panjang.

Dia membandingkan tubuh wanita dengan mekanisme jam.

"Jika Anda benar-benar memahami mekanisme sebuah jam, maka bisa berfungsi baik. Jika tidak, bisa menjadi bencana," kata Sir Charles Dodds.

The Family Planning Association atau Asosiasi Keluarga Berencana setempat, yang menjalankan klinik di seluruh Inggris, saat itu masih memutuskan apakah akan memberikan lampu hijau kepada dokter meresepkan pil KB kepada wanita yang sudah menikah.

Sementara itu, dua ilmuwan di Universitas Birmingham berupaya melakukan percobaan dasar pada pil KB karena tidak sepenuhnya memahami cara kerjanya.

Dalam edisi terbaru kala itu Queen's Medical Magazine, jurnal Birmingham Medical School, mereka menulis: "Masih banyak pekerjaan kuantitatif yang harus dilakukan sebelum aksi biologis obat ini dipahami dan sebelum rekomendasi obat ini untuk penggunaan rutin oleh profesi medis."

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Cikal Bakal Terbentuknya Pil KB

Ilustrasi Bayi (iStockphoto)

Awal mula terciptanya pil KB adalah permintaan besar sebuah bentuk kontrol kelahiran yang sangat efektif. Kemunculan obat itu tetap menjadi kontrasepsi reversibel paling populer di Inggris dan AS, terlepas dari berbagai ketakutan kesehatan sejak penemuannya pada awal 1950-an.

Untuk mencegah efek samping yang dihasilkan oleh pil hormon kombinasi itu - seperti retensi cairan, depresi, penambahan berat badan, dan dalam kasus yang jarang terjadi trombosis - pil progestogen dikembangkan pada 1980-an. Yang satu ini memiliki efek samping lebih sedikit daripada pil KB, tetapi sedikit kurang efisien.

Perintis di balik penemuan pil ini termasuk Marie Stopes, yang membuka klinik KB di London pada 1921 dan Margaret Sanger, seorang juru kampanye Amerika untuk hak-hak wanita.

Sanger menciptakan istilah birth control atau "alat kontrasepsi" dan mengumpulkan $ 150 untuk mendanai pengembangan pil kontrasepsi manusia pertama, yang pertama kali ditemukan oleh Carl Djerassi di sebuah laboratorium di Meksiko pada tahun 1951.

Adalah Frank Colton, seorang ahli kimia Amerika, yang menemukan alat kontrasepsi oral pertama yang tersedia secara komersial bernama Enovid pada tahun 1960, dan diproduksi oleh GD Searle and Co. Pada tahun 1964, Searle memperoleh laba bersih $ 24 juta dari penjualan pil.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya