Bamsoet Mundur dari Bursa Ketum Golkar, Airlangga Berpeluang Terpilih Aklamasi

Pernyataan mundur Bamsoet ini disampaikan usai bertemu dengan sejumlah senior Golkar, salah satunya Luhut Binsar Pandjaitan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 03 Des 2019, 18:16 WIB
Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum Partai Golkar saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/7/2019). Bamsoet mendeklarasikan diri sebagai pesaing Airlangga Hartarto bersama tiga orang lainnya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Bambang Soesatyo mundur dalam pencalonan Ketua Umum Partai Golkar. Disebut ini membuka peluang Airlangga Hartarto terpilih lagi secara aklamasi.

"Kemungkinan besar arahnya kepada aklamasi," ketua DPP Golkar Ace Hasan, saat dikonfirmasi, Selasa (3/12/2019)

Meksi demikian, masih kata dia, mekanisme sesuai AD/ART akan tetap harus dilalui.

"Mekanisme sesuai dengan AD/ART tetap harus dilalui. Proses persidangan tetap akan dilaksanakan," uajr Ace.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan mundur dari pencalonan ketua umum Partai Golkar. Pernyataan mundur Bamsoet ini disampaikan usai bertemu dengan sejumlah senior Golkar, salah satunya Luhut Binsar Pandjaitan.

Bamsoet mengatakan, keputusannya untuk mundur berdasarkan nasihat para seniornya. "Saya tidak bisa lawan nasihat senior saya," kata Bamsoet saat ditanya alasannya mundur di Kemenko Kemaritiman, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).

Dia berharap keputusannya ini dapat membuat Golkar makin maju dan tetap solid.

“Ini Untuk jaga persatuan dan mendengarkan saran, pendapat, nasihat senior,” ucap dia.

Bamsoet mengatakan, tindakannya bertemu dengan para senior merupakan salah satu cara dan kultur di golkar dalam menyelesaikan permasalahan internal.

"Inilah cara Partai Golkar selesaikan masalah. Ketika senior kumpul dan sampaikan saran, pendapat, kami yang muda akan patuh. Inilah cara Golkar menyelesaikan masalah setajam apapun," ucap Ketua MPR ini.

Saksikan Video Terkait di Bawah Ini:


Kembali ke Jalan Benar

Loyalis Airlangga Hartarto, Ahmad Doli Kurnia menyebut Bamsoet sudah kembali ke jalan yang benar dengan mengambil langkah mundur dari bursa Ketum Golkar.

"Saya kira kita menghormati keputusan Bambang Soesatyo, artinya di kembali pada jalan yang benar, karena kan selama ini komitmennya kan kita ini prinsipnya kita ini berbagi, kemudian untuk menjaga soliditas," kata Doli saat dihubungi, Selasa (3/11).

"Setelah sekian lama kita menunggu komitmennya itu maju mundur maju mundur, sekarang dia sampaikan ya alhamdulillah," sambungnya.

Doli menilai, pertimbangan Bamsoet mundur karena mendengar masukan dari para senior Golkar yang semalam melakukan pertemuan dengan Airlangga Hartarto.

"Saya kira Pak Bambang Soesatyo mungkin mendengarkan masukan para senior, tadi malam kan datang Pak Akbar, Pak Aburizal, Pak Agung Laksono datang, Pak Luhut juga datang, kan semua suaranya bagaimana ini diselesaikan dengan musyawarah mufakat," ucapnya.

Doli menyebut, mundurnya Bamsoet bisa menjadi modal penting untuk kebangkitan Golkar dan bisa solid. Sehingga, dia memastikan Munas X Golkar Berjalan lancar dan baik untuk semua.

"Jadi saya kira pesan-pesan tadi malam itu juga didengar oleh Pak Bambang Soesatyo, Pak Airlangga juga ikhlas gitu kemudian terjadilah musyawarah mufakat gitu," dia memungkasi. 


Lobi Tim Sukses

Ketua Pelaksana Munas Golkar 2019 Adies Kadir mengatakan, panitia tengah melobi sisa petarung di Munas. Setelah Bambang Soesatyo menyatakan mundur dari pertarungan, selain petahana Airlangga Hartarto, ada Agun Gunandjar dan Ridwan Hisjam.

Panitia melobi para tim sukses calon ketua umum apakah bakal lanjut dalam pertarungan atau tidak. Adies mengatakan, hal itu bakal selesai secepatnya.

"Sekarang lagi proses lobi antara timses masing masing apakah ingin lanjut apa ingin mundur. Kita tunggu mungkin sampai ya insyaallah sampai magrib jam enam sudah selesai" ujar Adies di Ritz-Carlton Kuningan, Jakarta, Selasa (3/12).

Adies menyebut, selain Bamsoet ada nama Ali Yahya yang menyatakan mundur karena tak yakin bisa memenuhi dukungan. Sementara, sisanya ada yang tidak memenuhi syarat.

Adies juga bilang tidak ada kesepakatan khusus agar lobi selesai sebelum Presiden Joko Widodo tiba di lokasi Munas.

"Ini mengalir semua karena apa karena sudah biasanya kalau sudah masuk area Munas ini susah dibendung karena pendukung itu kan pasti mendorong tapi sebelum Munas masih bisa diredam," ucapnya.

Lobi tersebut dimaksudkan agar terjadi musyawarah mufakat. Tujuannya mengusung kembali Airlangga Hartarto sebagai ketua umum. Adies bilang lobi dilakukan agar tidak ada perpecahan.

"Kalau ini dijalankan terus rapat paripurna akan berjalan dengan alot dan ini menimbulkan kemungkinan kemungkinan perpecahan. Jadi alangkah baiknya diselesaikan secara musyawarah dan mufakat," ucapnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi, Muhammad Genantan Saputra/ Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya