Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) melaksanakan pelantikan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aprindo masa bakti 2019-2023 di Jakarta, Selasa (3/12/2019). Pelantikan ini merupakan hasil Musyawarah Nasional Asosiasi yang telah dilaksanakan pada November lalu.
Roy Nicholas Mandey kembali terpilih menjadi ketua umum melalui proses voting dengan memperoleh 67 suara yang diwakili DPP, DPD dan DPC. Selain itu, beberapa nama besar turut ditempatkan sebagai Dewan Penasihat, seperti Mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Selain Enggar, tokoh lainnya yang turut hadir dalam acara pelantikan, yakni Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga.
Dalam kepengurusan 5 tahun ke depan, Roy telah memiliki rancangan program yang akan dijalankan, yakni 3 tas.
"Kepengurusan dalam 5 tahun ke depan kami fokuskan dalam 3 tas, yakni kualitas, kuantitas, dan kuantitas," ujar dia saat sesi pelantikan di Aryaduta Hotel, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dia memaparkan, tas yang pertama adalah kualitas, yakni adanya peningkatan kualitas organisasi antar DPP, DPD dan DPC. Selain itu ada juga penguatan kualitas SDM dengan standardisasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
Kuantitas merupakan program kedua, yakni peningkatan jumlah anggota dari toko-toko ritel modern yang ada di pelosok daerah.
Sementara untuk kontinuitas, lanjutnya, yakni di mana Aprindo juga akan memastikan kepada pemerintah atau instansi terkait mengenai kelanjutan produk dan layanan yang akan dijual.
"Kontinuitas ini penting agar Aprindo bisa semakin berfungsi serta semakin berdaya guna bagi pemilik usaha ritel modern maupun pemerintah," ujar Roy.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemerintah Tetapkan 11 November Jadi Hari Ritel Nasional
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan pada hari ini telah menetapkan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional. Ketetapan ini diberikan pasca pengajuan yang diberikan oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, apresiasi ini diberikan lantaran sektor ritel telah banyak berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Seperti pada Kuartal III 2019, dia menyebutkan, sektor perdagangan menyumbang kontribusi sebesar 13 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB), dan konsumsi rumah tangga sekitar 56,52 persen dari total PDB.
"Kami akan terus berupaya agar kebijakan yang diberikan dapat menciptakan keseimbangan, jaminan usaha, dan pertumbuhan untuk sektor ritel," ujar Agus di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Sementara itu, Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey menyampaikan, pengajuan Hari Ritel Nasional ini beriringan dengan hari jadi asosiasi tiap tanggal 11 November.
"Kami kemarin baru 25 tahun, kami dibentuk pada 11 November 1994. Kami kemudian mengajukan setiap tanggal 11 November untuk jadi Hari Ritel Nasional," ungkap dia.
Roy pun menyatakan, para pelaku ritel akan berupaya menjadikan Hari Ritel Nasional sebagai momentum untuk mendongkrak geliat industri ritel di Tanah Air.
"Kita tunjukan bahwa ritel memberikan kontribusi yang aktif, nyata, bahkan bisa membuka investasi. Dan kita akan lakukan banyak program yang dilakukan di Hari Ritel Nasional tiap tahun di tanggal 11 November," pungkas dia.
Advertisement