Pendapatan Mobile Broadband Telkom Capai Rp 9,1 Triliun

Telkom Indonesia terus meningkatkan pasarnya di Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Des 2019, 09:00 WIB
PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom).

Liputan6.com, Jakarta - Selama tahun 2019, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) konsisten memberikan layanan terbaik bagi konsumennya dan terus menjadi pemimpin pasar.

“Kemampuan Telkomsel dan IndiHome dalam memimpin pasar menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas layanan dari TelkomGroup,” ujar Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen dalam keterangannya, Rabu (4/12/2019).

Pada segmen seluler, pembangunan jaringan secara berkesinambungan hingga ke pelosok nusantara telah menghasilkan jumlah pelanggan 171 juta dengan 112 juta di antaranya merupakan pengguna layanan mobile broadband.

Pendapatan dari mobile broadband sendiri pada sembilan bulan pertama 2019 tumbuh 28,4 persen dibandingkan September 2018 menjadi Rp 9,1 triliun. Pertumbuhan ini didorong lonjakan di trafik layanan sebesar 55,2 persen.

Layanan mobile broadband masih akan menjadi mesin pertumbuhan Telkomsel ke depannya mengingat konsumsi rata-rata pengguna data yang masih rendah di kisaran 5-6 GB per bulan dibandingkan dengan konsumsi di negara tetangga yang lebih dari 10 GB per bulan.

Trafik data tumbuh seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang makin massif dalam menggunakan media sosial, layanan video, musik, game, serta pengguna 2G yang beralih ke layanan 3G maupun 4G. Seiring peralihan ini pula, porsi layanan legacy akan semakin berkurang dan digantikan oleh layanan data. Hal ini tentunya menguntungkan bagi Telkom Indonesia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Gaet Pasar Milenial

Registrasi pelanggan prabayar Telkomsel mendapatkan bonus internet 10GB (Foto: Telkomsel)

Selain itu, Telkomsel juga berupaya untuk memperkuat posisinya di segmen milenial, yang akan menjadi high value customers di masa mendatang.

“Telkomsel menawarkan berbagai layanan dengan kualitas terbaik dan terluas dengan strategi pricing yang rasional melalui konsep more-for-more, sehingga profitabilitas tetap terjaga. Hal ini penting untuk memastikan kami dapat berinvestasi kembali untuk memastikan keberlanjutan bisnis di masa mendatang,” tambah Harry.

Sementara itu, IndiHome sebagai mesin pertumbuhan Telkom lainnya terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.

Sampai dengan September 2019, pelanggan IndiHome telah mencapai 6,5 juta dengan pendapatan sebesar Rp 13,7 triliun atau tumbuh 52,1 persen dibanding periode yang sama di 2018. Hal ini tercapai dengan berbagai inovasi dan pengembangan layanan yang ditawarkan kepada pelanggan.

Di akhir triwulan III, terdapat 4,5 juta add-on yang digunakan oleh pelanggan. IndiHome juga menawarkan berbagai pilihan bandwidth untuk pelanggan residensial sampai dengan 200 Mbps dan 300 Mbps.

 


Kinerja IndiHome

Mudah dan Dapat Banyak Bonus Saat Langganan Indihome

Tidak hanya itu, IndiHome juga menawarkan IndiBox yang merupakan layanan OTT dengan menggunakan akses internet untuk pelanggan IndiHome berbasis perangkat Android TV Box/Smart Box.

Harry menambahkan, selain fokus pada kualitas layanan, Telkom juga menerapkan pricing yang rasional dan menjaga profitabilitas. Hal ini tercapai dengan fokus kepada pertumbuhan performansi, pengelolaan biaya yang efektif, sehingga mampu untuk mencatatkan profit.

“Dalam situasi kompetitif yang ada dan dengan basis performansi historis yang sudah tinggi, kami tetap mencatat pertumbuhan positif. Di antara para pemain di industri telekomunikasi pun, Telkom merupakan perusahaan yang mampu untuk terus menghasilkan keuntungan sehingga rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Bahkan di tahun 2019 ini kami menargetkan margin yang lebih baik daripada tahun lalu,” pungkas Harry.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya