Liputan6.com, Garut - Pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Garut, Jawa Barat menembus angka 21 ribu lebih. Angka itu naik 10 kali lipat dibanding periode sebelumnya.
“Memang banyak sekali pelamarnya,” ujar Sekretaris Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Garut, Muhlis, Rabu (4/11/2019).
Menurutnya angka pelamar CPNS Garut hingga penutupan 27 November lalu, mencapai 21.703 peserta.
Angka itu memperebutkan kuota 838 kursi yang disediakan pemda. “Kuota untuk guru paling banyak dibuka,” ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Rincinnya, pelamar untuk kursi guru mencapai 11.892 peserta, kemudian disusul tenaga teknis 4.965 peserta, serta kesehatan 4.846 pelamar. “Peminatnya sangat besar,” ujar dia.
Membludaknya pelamar CPNS tahun ini ujar dia, akibat tidak adanya batasan akreditasi kampus yang ditetapkan pemerintah.
“Kalau periode sebelumnya kan dibatasi akreditasi kampus itu minimal B, sekarang C juga bisa daftar, jadi banyak yang ikut daftar,” papar dia.
Meskipun banyak didominasi warga Garut, namun pelamar lain CPNS yang berasal dari luar daerah cukup banyak, seperti Jakarta dan Lampung. “Beberapa daerah lain juga ada yang ikut ngelamar,” ujar dia.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Tes di Kota Tasikmalaya
Sejak pendaftaran ditutup 27 November lalu, terhitung mulai 28 November hingga 12 Desember mendatang, lembaganya fokus melakukan verifikasi administrasi.
“Nanti hasilnya akan diplenokan di Panselda (panitia seleksi daerah), dan pengumuman hasil seleksi administrasi dilakukan pada 16 Desember,” ujar dia.
Sekretaris Daerah Garut, Deni Suherlan menambahkan, rencannya pelaksanaan tes CPNS pelamar Garut bakal dilaksanakan di Kota Tasikmalaya.
“Pengelolanya kurang kalau tes di Garut, jadi harus ke Tasikmalaya,” kata dia.
Minimnya sarana dan prasaran kata dia, menjadi salah satu penyebab sulitnya menggelar tes tertulis CPNS di Garut.
“Kami inginnya tes di Garut karena peserta paling banyak itu dari Garut, namun dari pihak BKN enggak bisa,” ujar dia menegaskan.
Advertisement