Fakta-Fakta Garuda Indonesia Angkut Onderdil Harley dan Sepeda Brompton

Pesawat baru Garuda Indonesia A330-900 Neo menjadi tengah menjadi perbincangan banyak pihak

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Des 2019, 10:56 WIB
Garuda Indonesia kedatangan armada A330-900 Neo.

Liputan6.com, Jakarta - Garuda Indonesia kembali menjadi sorotan publik. Sambutan meriah pesawat barunya A330-900 Neo pada pertengahan November 2019 ini seolah tak ada artinya setelah petugas Bea dan Cukai menemukan sejumlah barang di dalam bagasi pesawat tesebut. Barang tesebut berupa onderdil motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Pemeriksaan Bea Cukai tidak mengindikasikan adanya pelanggaran kepabeanan pada bagian cockpit dan kabin penumpang.

Namun pada bagasi ditemukan beberapa spare part motor besar yang tidak diproduksi di Indonesia yang dibawa oleh salah satu karyawan yang onboard dalam penerbangan tersebut untuk ditindaklanjuti sesuai aturan kepabeanan yang berlaku. Barang bawaan tersebut diangkut dalam bentuk terpisah yang terbagi dalam 15 koli.

"Kita mau bilang, ada beberapa karyawan kita yang bawa sparepart itu," tutur Ikhsan, saat dikonfirmasi Liputan6.com melalui sambungan telepon, Senin malam, 2 Desember 2019.

Berikut sejumlah fakta yang dirangkum Liputan6.com terkait sparepart moge Harley Davidson dan sepeda Brompton yang daingkut pesawat Garuda Indonesia dari Delivery Center Airbus di Toulouse, Perancis itu:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Milik Karyawan Garuda Indonesia

Pesawat Terbang Garuda Indonesia (Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Diduga menyelundupkan motor besar ke Bandara Soekarno Hatta (Soetta) bersamaan dengan kedatangan pesawat baru A330-900 Neo, pada 17 November lalu, managemen Garuda Indonesia menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.

"Disampaikan bahwa yang terjadi adalah adanya karyawan yang membawa beberapa spare part dalam penerbangan tersebut,"ujar Ikhsan Rosan, VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia, Selasa (3/12/2019).

Seluruh barang yang dibawa di dalam pesawat juga sudah dilaporkan kepada petugas kepabeanan atau self declared, termasuk bawaan (bagasi) karyawan yang onboard dalam penerbangan tersebut.

Seluruh spare part tersebut dalam ketibaannya di GMF dilaporkan kepada petugas bea cukai untuk diproses sesuai ketentuan yang berlaku. Karyawan Garuda Indonesia tersebut akan tunduk dan mematuhi segala aturan yang berlaku atas putusan dari kepabeanan.

 


Diangkut Pesawat Baru Garuda Indonesia

Garuda Indonesia kedatangan armada A330-900 Neo.

A330-900 Neo merupakan epsawat baru Garuda Indonesia. Pesawat ini tiba di hanggar Garuda Maintenance Fasility (GMF) pada 17 November 2019.

Penyambutan armada baru dengan registrasi PK-GHE tersebut diselenggarakan di Hangar 2 Garuda Indonesia Maintenance Facility AeroAsia, Tangerang. Berbagai duta negara sahabat juga hadir dalam penyambutan armada tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengungkapkan, hadirnya armada Airbus perdana seri A330-900 Neo yang merupakan bagian dari program revitalisasi armada sejak tahun 2012 ini diharapkan dapat memperkuat kinerja layanan operasional perusahaan.

Menurut Ari, A330-900 NEO ini dilengkapi dengan berbagai teknologi kekinian yang tidak hanya menghadirkan level kenyamanan baru layanan penerbangan. Namun juga dilengkapi dengan aspek keunggulan teknologi yang memungkinkan adanya penghematan konsumsi bahan bakar armada yang mampu mencapai hingga 25 persen per kursi dibandingkan generasi sebelumnya.

 

 


Direksi Garuda Indonesia Jadi Penumpang Pesawat

Pesawat Garuda Indonesia terparkir di Terminal 3 bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/7/2019). Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengeluarkan kebijakan terbaru terkait pengambilan gambar ataupun video di dalam pesawat oleh penumpang ataupun awak kabin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pesawat A330-900 Neo yang mengangkut onderdil Harley Davidson dan sepedan Brompton tersebut tenyata juga ditunpangi oleh para pejabat Garuda Indonesia, termasuk beberapa direksi.

“Di dalam (pesawat) ada. Pokoknya ada direksi yang hadir,” kata VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan kepada wartawan di Kementerian BUMN, Senin (3/12/2019).

Sejumlah pejabat yang iktu dalam penerbangan dari Prancis ke Indonesia tersebut sebelumnya mengikuti acara serah terima pesawat baru tersebut dari markas Aisbus di Prancis.

 


Sindiran Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melihat barang-barang yang ada di Pusat Logistik Berikat (PLB) Dunia Express, Sunter, Jakarta, Jumat (4/10/2019). Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani sempat bertanya mengenai proses perizinan barang masuk hingga keluar dari PLB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Keungan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara mengenai salah satu oknum pegawai maskapai Garuda Indonesia yang diduga membawa sparepart motor gede (moge) Harley Davidson langka keluaran 1970-an, dari Prancis ke Indonesia. Dia mengatakan, akan melakukan perbaikan penanganan intelijen agar kejadian serupa tak terulang.

"Jadi ya kita akan terus memperbaiki penanganan kita, intelijen kita. Pajak dan bea cukai bersama-sama juga. Kadang-kadang menangani dari pajak dan bea cukai atau dua duanya secara sekaligus," ujar Sri Mulyani di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Sri Mulyani mengatakan, penipuan seperti penyelundupan memang sering kali terjadi melalui berbagai pintu. Walau penanganan sudah canggih, modus penyelundupan juga tak kalah lebih canggih.

Kementerian Keuangan melalui Bea Cukai sudah melakukan perbaikan sistem secara terus menerus. Selain itu, Bea Cukai juga melakukan kerja sama dengan beberapa negara seperti Singapura untuk menekan penyelundupan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya