Cerita Jusuf Kalla Pensiun Jadi Wapres: Setiap Hari Rasa Sabtu

Bagi Jusuf Kalla, berakhirnya masa jabatan sebagai wapres bukan berarti berhenti mengelola ekonomi.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Des 2019, 23:54 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla berbicara dalam acara Presidential Lecture 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2019). Kegiatan yang diikuti oleh 6.148 CPNS hasil seleksi tahun 2018 itu mengangkat tema Sinergi Untuk Melayani. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Periode 2014-2019 Jusuf Kalla telah menjalani masa pensiun selama 1,5 bulan. Dia bercerita, 10 hari pertama usai pensiun selalu merasa hari Sabtu sebab tidak lagi melakukan kebiasaan seperti saat menjabat wakil presiden.

"Saya sudah 1 bulan setengah pensiun. Sebenarnya, waktu terakhir menjabat saya sempat ketemu Wapres China, dia bilang saya yakin Vice Presiden sama dengan teman lain. Pensiun tapi tidak istirahat. Jadi, 10 hari pertama pensiun saya merasa hari Sabtu terus," ujarnya di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Jusuf Kalla mengatakan, hari-hari tanpa rutinitas mengurus negara membuatnya bosan. Tidak hanya dirinya, sang istri Mufidah Jusuf Kalla juga merasakan hal yang sama.

"Bosen juga hari Sabtu terus, ibu bosan juga kita tinggal dirumah panjang-panjang. Hari pertama kedua masih enak, kemudian seterusnya kenapa dirumah terus? Jadi sekarang kita keliling Indonesia lihat bisnis, lihat keadaan," papar Jusuf Kalla.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Tetap Kelola Ekonomi

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK didampingi istrinya Mufidah berjalan kaki saat tiba di kampung halamannya, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/10/2019). Beragam pertunjukan ditampilkan saat JK dan rombongan berjalan. (Liputan6.com/HO/Tim JK)

Dia menambahkan, berakhirnya masa jabatan bukan berarti berhenti mengelola ekonomi. Sebab, sebagai kepala keluarga tetap harus melakukan strategi agar perekonomian tetap jalan.

"Mengurus rumah tangga dan menjabat kepala negara tak jauh beda. Jadi tetap saja ini kehidupan jalan, kita tidak bisa hanya di rumah. Dulu liburan banyak, sekarang tidak. Usaha katering yang biasa saja, sekarang menu nya diubah. Sebagai pengusaha, perusahaan tidak pernah kita hentika penjualannya tapi kita promosi," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya