Anak dan Menantu Jokowi Maju Pilkada, PDIP: Sekarang Zamannya Milenial

Menurutnya, jika ada peran Jokowi terkait pencalonan tersebut, baru bisa dinilai bahwa terjadi cacat demokrasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2019, 08:30 WIB
Anggota Komisi III DPR Junimart Girsang dalam konser bertajuk 'In Memoriam, Perjalanan Sang Legenda' di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (23/11). Konser untuk mengenang kiprah penyanyi legendaris Benny Panjaitan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Junimart Girsang menilai, majunya putra dan menantu Presiden Joko Widodo di Pilkada 2020 hanya sebuah kebetulan. Dia membantah hal itu gejala nepotisme oleh Presiden Jokowi.

Diketahui, putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju wali kota Solo. Dia pun mendaftar menjadi kader PDI Perjuangan. Sementara menantu Jokowi Bobby Nasution mendaftar calon wali kota Medan dari PDIP.

"Jadi ini serba kebetulan, kebetulan beliau jadi anak presiden, kebetulan Bobby menantu presiden, dan memang sekarang zamannya milenial, kita kan belum liat siapa lagi yang maju nanti," ujar Junimart di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 4 Desember 2019.

Sehingga, Junimart berkesimpulan tidak ada nepotisme. Menurutnya, jika ada peran Jokowi terkait pencalonan tersebut, baru bisa dinilai bahwa terjadi cacat demokrasi.

"Kalau disebut nepotisme bagi saya terlalu jauh kita bicara ke sana. Kita liat apakah nanti ada peranan dari ortunya ketika dia jadi calon, kita liat, kalo memang ada kita bisa menilai, bahwa demokrasi ini sudah cacat," sebutnya.

"Ini yang kita kawal, dan saya selalu mengatakan yang bisa mengawal ini temen-temen pers, enggak ada yang lain," imbuhnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Belum Tentu Dipinang PDIP

Junimart menilai majunya Bobby juga belum pasti dipinang PDIP. Bobby baru masuk tahap pendaftaran. Menurutnya hal tersebut sah saja sebagai hak warga negara.

"Kita liat ke depan, kalau memang beliau maju tentu beliau harus siap, harus siap untuk jadi calon walkot, Medan itu betul-betul dinamis loh. Dan tidak bisa kita berpikir sederhana. Medan itu unik bagi saya," kata legislator asal Sumut itu.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya