Bertemu Mahfud Md, Erick Thohir Bahas Radikalisme di Lingkungan BUMN

Erick enggan membeberkan data BUMN yang terpapar radikalisme. Dirinya hanya meminta menunggu apa yang akan dilakukan untuk mengatasi radikalisme tersebut.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 05 Des 2019, 14:33 WIB
Pemilik Satria Muda, Erick Thohir, memberikan sambutan saat peluncuran film 25 tahun Satria Muda di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (15/11). Peluncuran ini dalam rangka peringatan hari jadi SM yang ke-25 tahun. (Bola.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Menko Polhukam Mahfud MD. Dalam pertemuan itu, dia membahas terkait radikalisme di BUMN.

"Saya mendapatkan saran dari timnya. Di mana beliau kasih masukan mengenai radikalisasi di BUMN," kata Erick di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (5/12).

Meski demikian, dia enggan membeberkan data BUMN yang terpapar radikalisme. Dirinya hanya meminta menunggu apa yang akan dilakukan untuk mengatasi radikalisme tersebut.

"Tunggulah. Karena yang namanya ideologi kan sudah putus. Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika. Ya tidak ada ideologi lain yang ada di Indonesia dan itu sendiri kan sudah diputuskan, bukan saat ini. The founding father zaman dulu," ungkapnya.

1 dari 1 halamanErick menuturkan, sebenarnya dari mereka yang terpapar radikalisme, sebenarnya memiliki perasaan yang positif atas pembangunan yang sudah terjadi. Akan tetapi, dia menilai, mereka mendapatkan masukan yang tak benar.

"Tapi kalau sampai, mohon maaf ya, enggak tahu ini Islam yang saya kenal, ya saya juga lahir kan Islam juga. Kalau misalnya, kita jihad, bunuh diri bersama keluarga, saya enggak tahu. Saya rasa itu bukan Islam yang saya kenal. Mungkin saya salah, saya bukan ahlinya. Saya kan lebih ahli korporasi dibandingkan agama" ujarnya.

 

Saksikan Video Terkait di Bawah Ini:


Cegah Radikalisasi

Menteri BUMN, Erick Thohir bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kanan) seusai mengikuti rapat dengan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen,Senin (2/12/2019). Rapat membahas Penyertaan Modal Negara (PMN) pada Badan Usaha Milik Negera tahun anggaran 2019 dan 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dia juga tak mau mengungkapkan saran dari Mahfud untuk mencegah radikalisasi tersebut. Namun, segera melaksanakan perintahnya.

"Ya harus (melaksanakan perintahnya). Kan (perintah) Menko. Kalau Menko yang perintah kita harus," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya