Liputan6.com, London - Lapisan kabut tebal menutupi London selama tiga hari terakhir sebelum 6 Desember 1962, menyebar ke seluruh penjuru negeri. Dampaknya, wilayah Leeds mencatat tingkat sulfur dioksida tertinggi di udara, sementara kasus pneumonia di Glasgow tercatat tiga kali lipat.
Mengutip BBC on This Day, tingkat asap di atmosfer London pada 6 Desember 1962 tercata dua setengah kali lebih tinggi daripada rata-rata hari musim dingin. Dengan tingkat sulfur dioksida tujuh kali lebih tinggi, menurut angka yang dihasilkan oleh Departemen Riset Ilmiah dan Industri.
Advertisement
Seorang juru bicara Emergency Bed Service London mengatakan 235 orang dirawat di rumah sakit dalam 24 jam terakhir. Kondisi tersebut memicu "peringatan merah", untuk bersiap akan lebih banyak pasien karena kabut tebal terus mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Sekitar 90 orang tercatat meninggal sejak krisis dimulai dan kabut diperkirakan berlangsung selama 24 jam.
Kementerian Kesehatan Inggris kemudian memperingatkan mereka yang paling berisiko, seperti penderita keluhan dada dan jantung. Mereka diimbau untuk tetap di dalam rumah dan beristirahat sebanyak mungkin.
Penasihat medis kementerian mengatakan dokter harus meresepkan masker untuk pasien yang rentan atau "masker do-it-yourself" -- buatan sendiri -- seperti kain katun tebal atau syal di sekitar mulut dan hidung.
Selain itu, nasihat umum kepada publik juga dikeluarkan, berikut di antaranya:
- Hanya gunakan kokas atau bahan bakar tanpa asap lainnya
- jangan menyalakan api dengan batubara di malam hari
- jangan membakar sampah atau menyalakan api unggun
- tutup jendela dan buat kedap dengan plastik agar tak bisa dimasuki asap.
Jalan Licin
Kabut telah menyebar ke 22 county di Inggris, membuat kondisi berkendara sangat berbahaya dengan jarak pandang bervariasi dari nol hingga 50 meter (45 meter).
Kondisi tersebut diperparah dengan black ice -- lapisan es yang terbentuk di atas jalanan. Bahaya mengintai jalanan London, sebagian besar wilayah selatan, East Anglia, Midlands dan Yorkshire, menurut Automobile Association.
Seorang juru bicara pihak berwenang menggambarkan bentangan es di jalan A12 dekat Chelmsford sebagai "medan perang", setelah serangkaian kecelakaan kecil.
Sebuah pemandangan kemacetan lalu lintas, antrean, gangguan dan mobil-mobil yang ditinggalkan, mengingatkan kenangan yang tidak terlihat di negara itu selama sepuluh tahun sebelum 1962, ketika Inggris dihancurkan oleh apa yang disebut dengan Great Smog tahun 1952 yang merenggut 4.000 nyawa.
Sejak saat itu Clean Air Act diberlakukan, tetapi hanya berurusan dengan emisi asap dan bukan pembuangan sulfur dioksida.
Advertisement