Pemerintah Bakal Lelang Harley Davidson Selundupan Garuda Indonesia

Proses pemusnahan dan lelang Harley Davidson selundupan Garuda Indonesia membutuhkan kajian panjang.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2019, 19:15 WIB
Onderdil motor Harley Davidson yang diselundupkan menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). Harga motor Harley Davidson keluaran tahun 1970-an tersebut mencapai Rp 800 juta per unitnya. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengatakan, pemerintah masih mengkaji nasib Harley Davidson ilegal yang dipesan Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Ashkara. Salah satu rencananya, pemerintah bakal melakukan lelang.

"Dimusnahkan, bisa juga dilelang, atau bisa juga dihibahkan ke Polri dan TNI kan mereka membutuhkan motor motor yang ini untuk keperluan tugas," ujar Heru di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Heru mengatakan, proses pemusnahan dan lelang membutuhkan kajian panjang. Kementerian Keuangan akan bersama sama melakukan kajian dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Nanti itu, biasanya proses panjang sekali, kita masih harus proses admistrasi atau pidananya harus kita pastikan dulu. Saya kira ini, kita akan sinergi dengan kementerian bumn bagus," jelas dia.

"Informasi saling melangkapi dan apa apa yang kita enggak bisa dapat, kita mungkin bisa dapet dari aliran keuangannya. Mudah-mudahan ini cepat dan ada kesimpulan. Apakah ini sendiri atau berkelompok," tandasnya.

Reporter: Anggun P Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Tonton Video Ini


Sri Mulyani Sebut Ada Pihak Tutupi Aksi Penyelundupan Harley Dirut Garuda

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Jakarta, Kamis (5/12/2019). Barang bukti selundupan tersebut dikemas dalam 18 kardus berwarna cokelat. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anak buah direktur utama Garuda Indonesia berinisial SAS sempat pasang badan mengaku sebagai pemesan onderdil Harley Davidson ilegal. Namun, kedok tersebut terbongkar usai kajian menyeluruh dilakukan oleh Kemenkeu.

"Saudara SAS mengaku bahwa barang ini dibeli malalui account eBay jadi katanya sudah lama melakukan pembelian account eBay. Namun waktu kita cek pengakuan dari saudara SAS akan beli Harley melalui account eBay kami tak dapat kontak dari penjual yang didapat dari eBay tersebut," ujarnya di Kemenkeu, Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Kejanggalan lain kata Sri Mulyani adalah SAS memiliki utang di bank sebesar Rp30 juta untuk merenovasi rumah. Selain itu, SAS juga diketahui tidak memiliki hobby sebagai pengguna motor gede sejenis Harley Davidson.

"Kita juga lihat saudara SAS punya bank utang sebanyak Rp30 juta yang dicarikan pada Oktober untuk renov rumah. Kita sudah lihat transfer uang dari SAS ke rek istri sebanyak 3 kali senilai Rp 50 juta. Kami melihat saudara SAS ini memang hobby nya sepeda, kita ketahui dia tidak punya hobi itu tapi impor Harley. Jadi mungkin dari sepeda ke sepeda motor," papar Sri Mulyani.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya