Liputan6.com, Manila- Atlet anggar Indonesia yang bertanding di nomor sabre, Diah Permatasari tak bisa sembunyikan kekecewaan usai merebut perak pada SEA Games 2019, Kamis (5/12/2019). Dia seperti dicurangi Filipina karena dinyatakan kalah oleh wasit setelah meraih poin sama.
Dalam pertarungan yang berlangsung di World Trade Centre (WTC), Manila Filipina, Diah sempat meraih poin sama 14-14 dengan Filipina. Tapi setelah juri melihat secara berulang melalui video, kemudian dinyatakan kalah dan kemenangan berpihak pada Nicanor Jylyn, dengan poin akhir 15-14 untuk tuan rumah.
Advertisement
"Terus terang kami kecewa, namun memang karena rezekinya di perak SEA Games 2019 ya kami harus terima. Diharapkan untuk di tim ke depan bisa meraih emas," kata Diah, atlet anggar asal Jawa Timur ini seperti dikutip antara.
Diah mengaku, berpihaknya emas atau kemenangan pada Filipina bisa juga karena faktor tuan rumah. Hal itu bisa menjadi salah satu penyebab tersingkirnya Indonesia dan harus puas mendapatkan perak di nomor sabre.
Sebelumnya, Tim Anggar Indonesia menargetkan dua emas dari 12 medali yang diperebutkan pada SEA Games 2019.
Video
Target Dua Emas
Target itu, cukup tinggi karena pada SEA Games Malaysia 2017 Indonesia hanya mampu meraih satu perunggu lewat atlet anggar putra, Indra Jaya Kusuma.
Target dicanangkan untuk nomor floret, sebab pada Asian Games Jakarta 2018 mampu meraih dua medali emas.
Di sisi lain, Indonesia masih berada di posisi ketiga klasemen SEA Games 2019 dengan torehan 27 emas, 36 perak dan 39 perunggu.
Advertisement