Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap meresmikan tiga ruas pada Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) yang memiliki panjang total 99,35 kilometer (km).
"Dari total lima seksi yang ada, yang siap diresmikan dalam sebelum Natal 2019 adalah seksi 2, 3, dan 4 sepanjang 66 km yang menjadi porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Untuk waktu peresmian diperkirakan pada minggu ke-2, tinggal menunggu jadwal Bapak Presiden (Jokowi)," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Jumat (6/12/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dia menyampaikan, untuk seksi 1 dan 5 yang menjadi porsi pemerintah saat ini masih dalam proses penyelesaian, karena terdapat masalah teknis adanya pergerakan tanah sehingga dibutuhkan teknik konstruksi yang khusus.
"Untuk seksi 5 saat ini sudah ada keputusan penanganannya, minggu ini akan dibahas desain akhirnya dengan second opinion dari tenaga ahli kami untuk bisa dikerjakan tindak lanjutnya. Setelah desain disepakati akan diserahkan ke BUJT, dan lanjut diserahkan ke PT Wijaya Karya selaku kontraktor untuk bisa dikerjakan penanganan pergerakan tanahnya. Mudah-mudahan bisa diselesaikan sebelum Lebaran 2020," tutur dia.
Sedangkan untuk seksi 1 yang mendapat dukungan APBD, Menteri Basuki mengatakan, saat ini desain penanganannya sudah diserahkan dari konsultan dan tinggal menunggu serah terima pekerjaan lapangan dari Pemerintah Daerah (Pemda) ke BUJT dan kontraktor.
"Sehingga secara keseluruhan Jalan Tol Balsam ditargetkan akan beroperasi penuh sebelum Lebaran 2020," dia meneruskan.
Jalan Tol Balsam yang memiliki nilai investasi sebesar Rp 9,9 Triliun ini diharapkan akan mendukung konektivitas untuk pembangunan Ibu Kota Negara, yakni melintasi Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara. Direncanakan dengan adanya jalan tol ini dapat memangkas biaya logistik barang dan jasa serta waktu tempuh antara Balikpapan-Samarinda dari sekitar 3 jam menjadi 1 jam.
Menurut Menteri Basuki, saat ini rencana jalan tol tersebut sedang dalam tahap penentuan trase. Selanjutnya proyek tersebut juga akan diprioritaskan masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) agar pembebasan lahan bisa dipercepat. Ruas tol Balikpapan—IKN ini dirancang panjangnya sekitar 60 km.
"Untuk nilai investasinya harus disesuaikan dengan desain perencanaannya. Apabila tidak membutuhkan konstruksi melayang atau elevated, maka investasinya diperkirakan mencapai Rp120 miliar-Rp150 miliar per km," tukas Menteri Basuki.
Tonton Video Ini
Dibangun Sejak 2016
Proyek Tol Balsam mulai dibangun sejak November 2016, terdiri dari 5 seksi yaitu Seksi I ruas Balikpapan–Samboja (22,03 km), Seksi II ruas Samboja–Muara Jawa (30,98 km), Seksi III Muara Jawa–Palaran (17,50 km), Seksi IV Palaran–Samarinda (17,95 lm), dan Seksi V ruas Balikpapan-Sepinggan (11,09 km).
Dari kelima seksi, Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan dukungan pembangunan konstruksi di Seksi I dan Seksi V yang bertujuan meningkatkan kelayakan finansial ruas tol tersebut. Pembangunan Seksi 1 menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltim sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar, dimana Rp 79,88 miliar, diantaranya dialokasikan untuk pembangunan Jembatan Manggar sepanjang 613 meter.
Sedangkan untuk Seksi V didanai oleh APBN yang berasal dari pinjaman dari Pemerintah China sebesar Rp 848,55 miliar atau sekitar 8,5 persen dari total investasi. Untuk Seksi II-III dan IV, pembangunannya menggunakan dana Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda.
Selain Jalan Tol Balsam, Menteri Basuki menyatakan telah merencanakan pembangunan Jalan Tol Balikpapan menuju kawasan IKN. Rencananya, pembangunan jalan tol tersebut akan melalui opsi penugasan kepada PT Jasa Marga Samarinda—Balikpapan yang saat ini menangani pembangunan Jalan Tol Balsam untuk mempercepat proses konstruksi.
Advertisement