Cerita Keseruan Staf Khusus Milenials Bersama Jokowi

Bagaimana pengalaman keseruan tujuh staf khusus Jokowi selama satu bulan terakhir?

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Des 2019, 15:34 WIB
Jokowi wefie bersama para staf khusus Presiden pada Senin, 2 Desember 2019. (dok. Instagram @angkie.yudistia/https://www.instagram.com/p/B5kvFFiBXF_/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memperkenalkan tujuh staf khususnya di beranda Istana Merdeka, Jakarta Kamis 21 November 2019. Tujuh staf khusus yang ditunjuk merupakan orang-orang terpilih yang berasal dari kalangan milenial.

Jokowi mengatakan, pemilihan staf khusus dari kalangan milenial berfungsi sebagai jembatan dirinya untuk berkomunikasi ke anak-anak muda. Ketujuh staf khusus ini, lanjut Jokowi ke depannya akan menjadi teman diskusinya. 

"Akan jadi teman diskusi saya, harian, mingguan, bulanan, memberikan gagasan segar yang inovatif, sehingga kita bisa mencari cara baru, cara cara yang out of the box, yang melompat untuk kejar kemajuan negara kita," kata Jokowi dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Kamis, 21 November 2019.

Kini, hampir sebulan sudah para kalangan milenial ini bekerja bersama orang nomor satu di Indonesia. Tak sedikit cerita keseruan yang datang dari mereka. 

Salah satunya pengalaman dari Angkie Yudistia. Staf khusus disabilitas ini menceritakan keseruan di hari pertama bertugas dengan mengunggah potret wefie bersama staf khusus lainnya dan Jokowi di akun Instagramnya. 

"Day 1 seru bangetttttt! Sebagai hari pertama bertugas, aku nyasar-nyasar di lingkungan istana, seluas itu memang, karena ada 5 jadwal berbeda yang aku kerjakan," tulisnya,  Senin, 2 Desember 2019

Lantas, bagaimana pengalaman keseruan staf khusus lainnya bersama Presiden Jokowi? Berikut cerita mereka:

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Cerita Angkie Yudistia

Potret Angkie Yudistia (sumber: instagram/angkie.yudistia)

Cerita keseruan Angkie bersama Presiden Jokowi tak hanya berhenti saat mereka potret wefie. Ceritanya berlanjut dengan menjabarkan rangkaian kegiatan yang telah dilalui.

Sebut saja mulai dari berjumpa awak media, meeting juru bicara, tugas gugus muda, meeting mengenai administrasi, hingga meeting perdana dengan Jokowi.

Namun di balik keseruan itu, Angkie sebagai teman tuli mengakui berada dalam situasi yang tidak aman. Hal itu berarti ia bertemu dengan orang-orang baru, meeting forum, begitu pula dengan gerakan bibir baru.

"Aku belum terbiasa, jelasssss aku nggak denger apapun. Jadi semua roaming, tapi aku jujur sama Pak Presiden kalo aku nggak dengerrr, pasrah aja," lanjutnya.

Meski demikian, Angkie mengaku dirinnya tak patah semangat. Dia memutuskan untuk meminta catatan dari rekan staf khusus Presiden lainnya dan meminta izin pada meeting selanjutnya untuk membawa ponsel.

"Karena aku butuh aksesibilitas applikasi "speech-to-text", dan diperbolehkan! Horeee!" lanjut pendiri Thisable Enterprise tersebut.

Angkie pun merangkum secara keseluruhan hari pertama bertugas di mana ia benar-benar beradaptasi dengan visual serta memaksimalkan mata untuk membantunya.

"Sangat beruntung, berada di lingkungan yang saling back-up satu sama lain, support system yang kuat. Alhamdulilah hari pertama dijalankan dengan banyak belajar hal baru dan pasrah sajaaaa," jelasnya.


Belva Devara: Diminta Beri Ide yang Out of The Box

Belva Devara (Sumber: Instagram/belvadevara)

Lain lagi dengan Belva Devara. Salah satu pendiri Ruangguru ini menceritakan pengalamannya seminggu membantu pekerjaan Jokowi. Menurut dia, tujuh staf khusus milineal diminta Jokowi untuk memberikan ide-ide kreatif yang out of the box.

"Saat ini saya dan teman-teman sedang berusaha sekuat tenaga. Setiap hari kami ada pertemuan, seringkali sampai malam hari," tulis Belva di akun twitter pribadinya @AdamasBelva, Minggu 01 Desember 2019.

CEO Ruangguru itu menyebut bahwa saat ini ketujuh staf khusus milenial tengah mempersiapkan bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila agar lebih kreatif. Dia mengaku telah membahas hal tersebut dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Konteks pertemuan kemarin adalah karena Presiden akan bertemu BPIP minggu depan. Kami diminta masukan untuk mengarustamakan nilai-nilai Pancasila dengan lebih kreatif dan efektif. Ini hanya salah satu saja dari apa yang kami persiapkan," jelasnya.

Dalam lima tahun ke depan, Belva akan fokus di sektor-sektor strategis seperti, digital delivery of public services atau lintas sektor, kewirausahaan atau UMKM, serta kepemudaan.

Selain itu, dia juga akan menggabungkan prinsip UX/Human Centered Design, yang sudah biasa diterapkan di startup dengan kebijakan publik.

Dia meyakini dapat memberikan kontribusi besar di bidang inovasi digital dan kewirausahaan. Hal ini berdasarkan pengalamannya membangun startup digital dari nol hingga bisa bekerja sama dengan 4.000 orang di Ruangguru.

"Sedang didiskusikan pula untuk membentuk saluran untuk mendengar dan menangkap aspirasi dari anak muda/masyarakat umum. Baik offline maupun online, jadi semua bisa partisipasi," ucap dia.


Putri Tanjung Ikut Blusukan ke Subang

Momen Putri Tanjung saat menemani Jokowi kunjungan kerja ke Subang. (dok. Instagran @putri_tanjung/https://www.instagram.com/p/B5gtXZwHF4-/Putu Elmira)

Staf Khusus Presiden Putri Indahsari Tanjung menceritakan pengalamannya mengikuti rangkaian kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Subang, Jawa Barat.

Meski saat itu kondisi cuaca cukup panas, Putri mengaku senang bisa melihat langsung kondisi di lapangan.

"Seru banget, pokoknya lihat belajar banyak banget dan seru-lah. Apalagi bisa belajar langsung dari bapak Presiden," kata Putri Tanjung kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.

Bukan hanya Putri, Jokowi juga mengajak Andi Taufan Garuda melihat program Mekaar dan meninjau pelabuhan di Patimban, Subang.

Pulang dari blusukan, Putri mengatakan dirinya diberikan pekerjaan khusus oleh Jokowi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas UMKM.

"Langsung dikasih PR juga sama Pak Jokowi, ngasih exited-exited untuk UMKM gimana caranya meningkatkannya. Apalagi karena aku expert di bidang kreatif. Jadi sebenarnya gimana sih kreativitas itu sama komunitas-komunitas kreatif ini bisa membantu Indonesia," ucapnya.

Dia sendiri menilai bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh para nasabah Mekaar sudah luar biasa dan memiliki potensi besar untuk ditingkatkan. Namun, Putri menyebut perlu ada wadah agar produktivitas itu disertai inovasi-inovasi, sehingga produk dapat lebih bersaing.

"Makanya kita ingin mengajak lebih banyak lagi anak-anak muda kreatif untuk berkolaborasi bikin packaging bikin kemasan branding yang bagus karena itu punya added value sendiri kan," jelas dia.

"Yang paling penting adalah memberikan UKM ini upskill. Jadi skill-skill apa sih yang dibutuhkan untuk mereka biar berkembang lagi," sambungnya. 


Belva dan Billy Blusukan ke Banten

Blusukan ke Banten, Jokowi Ajak 2 Stafsus Milenial Belva dan Billy (Liputan6/Lizsa Egeham)

Hari ini, Jumat (6/12/2019), Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Banten. Dalam kunjungan kerja kali ini, Jokowi diagendakan meresmikan pabrik new polyethylene milkik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.

Jokowi dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Atang Sanjaya Kabupaten Bogor sekitar pukul 08.10 WIB dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU.

Jokowi tentu tak sendiri. Dia juga memboyong dua staf khususnya, yaitu Billy Mambrasar dan Adamas Belva Syah Devara. 

Usai salat Jumat dan santap siang bersama, Jokowi akan meninjau Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM).

Kemudian, mantan Gubernur DKI ini meresmikan jalan Tol JORR II ruas Kunciran-Serpong di gerbang Tol Parigi, Kota Tangerang Selatan, sore harinya.

Selain Billy dan Adamas, ada pula Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Sebelumnya, pada kunjungan kerja ke Subang Jawa Barat, Jumat lalu, Jokowi juga mengajak dua staf khusus milenial yaitu Putri Tanjung dan Andi Taufan.

Jokowi mengaku sengaja membawa dua staf khusus milenialnya itu, terutama untuk melihat program Mekaar. Dia menjelaskan, ada sekitar 5,8 juta nasabah yang mengikuti program Mekaar binaan Permodalan Nasional Madani (PNM). Dari jumlah itu, hampir 99 persennya adalah kaum perempuan. 


Nonton Basket Bareng Keluarga Presiden

Pendiri Amartha Mikro Fintek, Andi Taufan Garuda Putra (kanan) saat menyaksikan laga final Piala Presiden Bola Basket 2019 bersama putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, dan cucunya, Jan Ethes, di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Minggu (24/11/2019).

Sementara itu, Andi Taufan Garuda Putra berkesempatan menyaksikan laga final Piala Presiden Bola Basket 2019 bersama putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, dan cucunya, Jan Ethes di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah. 

Andi mengapresiasi kesuksesan penyelenggaraan Piala Presiden Bola Basket 2019 di Solo yang berlangsung Minggu, 24 November 2019 itu. 

Pria 32 tahun kelahiran Bogor, Jawa Barat itu, menilai penyelenggaraan Piala Presiden Bola Basket edisi perdana berjalan menarik.

"Penyelenggaraan Piala Presiden Bola Basket tergolong heboh dan menarik. Saya melihat juga ada antusiasme yang tinggi dari turnamen ini," ucap Andi Taufan, Selasa, 26 November 2019.

Partai final Piala Presiden Bola Basket 2019 sendiri mempertemukan Amartha Hangtuah, yang disponsori oleh Amartha Mikro Fintek yang didirkan Presiden Jokowi, dengan klub Satria Muda Pertamina. Gelar juara direbut Satria Muda setelah menang 51-43.

"Panitia telah mengorganisir turnamen dengan sangat baik. Saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan Piala Presiden Bola Basket," tutur dia.

Selain itu, Andi Taufan juga memuji transparansi penggunaan dana dalam Piala Presiden Bola Basket yang diaudit oleh PricewaterhouseCoopers (PWC). Dengan adanya pantauan dari PWC, Piala Presiden Bola Basket menjadi ajang yang kredibel dan transparan.

"Adanya audit dari PWC bisa menjadi contoh positif dalam menyelenggarakan sebuah kegiatan olahraga," kata Andi Taufan.

Meski demikian, dia pun memberikan kritik dan masukan terhadap penyelenggaraan Piala Presiden Bola Basket 2019, terutama soal aturan "game clock bersih".

Aturan itu diberlakukan karena mengikuti aturan jam tayang televisi, sehingga pertandingan pun berjalan lebih singkat. Contohnya, pada laga final Amartha Hangtuah melawan Satria Muda, dua kuarter selesai hanya dalam waktu 26 menit.

Untuk ke depannya, Andi Taufan berharap pertandingan bola basket yang disiarkan televisi tetap berjalan sesuai aturan basket yang seharusnya. Selain itu, Andi Taufan juga meminta kepada pihak panitia agar promosi turnamen Piala Presiden Bola Basket berikutnya lebih digencarkan.

"Saran ini demi kebaikan bola basket Indonesia, dan tentu supaya tidak ada pihak yang dirugikan," kata Andi Taufan.

 

(Rizki Putra Aslendra)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya