Liputan6.com, Kendari - Tawuran pelajar Sekolah Teknik Menengah (STM) Kendari kembali terjadi, Jumat (6/12/2019) siang. Puluhan pelajar STM terlibat tawuran di Depan SPBU Rabam Kendari, Jalan Chairil Anwar.
Saat itu, dua kelompok siswa dari sekolah teknik mesin dan bangunan terlibat perkelahian. Awalnya, kedua kelompok bertemu di dalam lingkungan sekolah, tetapi memutuskan keluar berkelahi di depan jalur jalan utama.
Karena jumlahnya tak berimbang, salah satu kelompok terdesak dan mundur. Tidak meninggalkan lokasi, tapi mengumpulkan rekan-rekan mereka yang lain.
Baca Juga
Advertisement
Sekitar setengah jam kemudian, kedua kelompok kembali bertemu di depan jalur jalan ramai lalu lintas kendaraan. Namun, kelompok yang tadi lari kembali dipukul mundur oleh siswa lainnya yang sudah berjaga di depan sekolah.
Saat sedang berlari itulah, kelompok siswa yang mundur kedapatan kelompok lawannya sedang berada di dalam salah satu mobil angkutan kota (angkot). Saat itu, tawuran hampir pecah.
Spontan karena melihat lawannya dalam mobil angkot, sejumlah siswa mengejar, memukul, dan melempari mobil angkot agar berhenti. Beberapa siswa mencoba bergelantungan di atas angkot yang terus berjalan pelan di tengah lalu lintas ramai karena sopirnya mulai panik.
Ternyata, di dalam angkot yang dipukuli siswa, duduk seorang penumpang TNI berseragam lengkap. Tak menunggu lama, tentara yang diketahui bernama Kopral Dua (Kopda) Imanuel langsung melompat keluar angkot dan mengejar puluhan siswa yang melempari dan coba merusak mobil.
Karena jumlah siswa STM terlalu banyak, membuat Kopda Imanuel terlihat bingung dan hanya mendapatkan salah seorang siswa saja. Melihat salah seorang rekannya sudah dipiting, puluhan siswa STM lainnya langsung melompat dari angkot dan melarikan diri.
Beberapa orang siswa berusaha menyelamatkan rekannya yang dipiting tentara berpakaian lengkap itu, tetapi tidak berani. Pasalnya, Kopda Imanuel menunjuk-nunjuk beberapa siswa yang kemudian lari terbirit-birit karena takut.
Anggota TNI itu juga beberapa kali menghalangi beberapa orang warga yang geram dan berusaha memukul siswa yang ditangkapnya. Saat berhasil diamankan, siswa tersebut dibawa ke Polres Kendari.
"Awas kalian e.. kenapa harus main rusak mobil orang? Tidak ada salahnya ini angkot," ujar Imanuel sambil berteriak marah kepada sejumlah siswa yang berlari menjauh.
Tidak ada korban luka dalam aksi tawuran pelajar ini. Pada peristiwa ini, sejumlah pelajar sempat menenteng pentungan kayu dan beberapa di antaranya membawa senjata tajam.
Polisi Datang
Hanya sekitar 10 menit setelah tawuran, dua mobil patroli polisi asal Polres langsung berada di TKP. Belasan siswa STM yang masih berkumpul di sekitar lokasi langsung diamankan bersama kendaraan mereka di atas truk polisi.
Saat sudah di Polres Kendari, sejumlah pelajar STM mengaku tak tahu alasan mereka diangkut di Polres. Semua yang dibawa adalah pelajar yang baru saja selesai mengikuti ulangan saat polisi tiba-tiba datang dan mengamankan mereka.
"Saya tak tahu Pak. Habis ulangan, langsung diangkut karena ada di situ," ujar salah seorang siswa.
Pantauan Liputan6.com di lokasi kejadian, sejumlah siswa pelaku tawuran, langsung meninggalkan lokasi sebelum polisi datang. Bahkan, langsung menghilang dari TKP begitu melihat salah seorang rekannya dipiting tentara.
Tertangkapnya sejumlah anak STM, berbuntut panjang di Polres. Beberapa siswa mengaku tak punya SIM dan surat-surat kendaraan. Mereka mengaku, membawa motor karena tak diantar di rumah dan terpaksa menyetir sendiri.
Kapolres Kendari, AKBP Didik Erfianto mengatakan, anggotanya mengamankan pelajar yang diduga terlibat tawuran untuk dilakukan pembinaan. Terkait motifnya, belum diketahui apa penyebabnya."Kami bina, anggota kami data dan dilakukan pembinaan sebelum dikembalikan ke orangtuanya," ujar Didik Erfianto, Jumat (6/12/2019).
Advertisement
Gara-gara Percikan Air
Dandi (17) Salah seorang siswa yang diamankan di Polres Kendari, mengungkapkan pemicu perkelahian. Awalnya, pada Selasa (3/12/2019), dia tak sengaja menginjak sebuah gelas air mineral bekas berisi air.
Percikan air dari dalam gelas, mengenai celana salah satu kakak kelasnya. Karena lupa meminta maaf, Dandi dikeroyok sejumlah pelajar hingga menyebabkan jidatnya memar.
Besoknya, sejumlah pelajar kemudian terbagi dua. Ada yang mendukung Dandi, tetapi ada pula yang mendukung pelaku pemukulan. Sempat terjadi adu mulut dan ajakan berkelahi satu lawan satu, tawuran kemudian pecah pada Jumat (6/12/2019) siang.
Saat ditemui di Polres Kendari, Dandi mengaku tak ikut tawuran. Namun, rekan-rekannya yang sudah panas, menyebabkan tawuran pecah.
"Awalnya saya dipukul karena injak air dalam gelas. Saya mau balas dengan ajak berkelahi, tapi karena sudah terlanjur banyak orang, yaa saya tidak tahu kejadian selanjutnya tawuran itu," kata Dandi.
Saksikan juga video pilihan berikut ini: