Liputan6.com, Jakarta Imansyah Aditya Fitri akrab disapa Adit adalah anak dengan down syndrome yang piawai memainkan alat musik drum. Ia lahir di Payakumbuh pada 10 Maret 2003 silam. Bakatnya dalam bermusik sudah terlihat sejak dini.
"Awalnya kami memberi alat musik organ sederhana, ukulele, dan drum, tapi ternyata ia lebih suka memainkan drum," kata Emsyarfi Ibunda Adit ketika ditemui di Depok, Jumat (6/12/2019).
Advertisement
Adit kemudian dilatih untuk bermain drum melalui tayangan video CD. Ternyata bakatnya mulai terlihat, hari demi hari kemampuannya meningkat. Emsyarfi atas rekomendasi kerabatnya memutuskan untuk memasukkan Adit ke sekolah musik.
Awalnya, guru les bernama Indra meragukan Adit dapat mengikuti pelajaran. Pasalnya, sekolah musik tersebut bukan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Ini adalah pengalaman pertama Indra mengajar ABK.
Dengan beberapa pertimbangan, akhirnya Adit dapat belajar di sekolah musik tersebut. Salah satu syaratnya, ibu Adit harus duduk menemani Adit selama proses pelatihan. Selain itu, Emsyarfi juga meminta modifikasi bahan ajar karena Adit tidak mampu menerima teori rumit.
"Anak dengan kebutuhan khusus itu adalah peniru sejati, akan sulit bagi mereka belajar dengan teori-teori seperti anak pada umumnya," kata Emsyarfi.
Tampil di Hari Disabilitas Internasional
Pada 3 Desember lalu, Adit tampil di acara Hari Peringatan Disabilitas (HDI) internasional yang dihadiri juga oleh Menteri Sosial Juliari P. Batubara dan Wakil Presiden Maruf Amin. Adit dan ibunya terbang dari Padang menuju Jakarta untuk mengisi acara tersebut sebagai pemain drum.
"Kesempatan ini adalah penghargaan yang besar bagi kami. Kami mengusahakan datang jauh-jauh dari Padang," kata Emsyarfi.
Sebelumnya, Adit acap kali pentas di berbagai daerah. Seperti Padang, Payakumbuh, Bukit Tinggi, Depok, Malang, dan derah lainnya. "Orang-orang suka melihat penampilan adit yang ekspresif dan lincah," ujar Emsyarfi.
Advertisement